Dari Sampah, Mereka Bergaya

Sampah menjadi persoalan serius, termasuk di, DIY. Namun, di tangan yang tepat, sampah bisa menjadi sesuatu yang bernilai.
Kinar (kanan) bersama temannya seusai bergaya di RFC (Foto: Tagar/Sutriyati)

Bantul - Sampah selama ini menjadi persoalan serius yang hampir semua wilayah menghadapinya, termasuk di Kabupaten Bantul, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Namun, di tangan yang tepat, sampah bisa menjadi sesuatu yang bernilai.

Tidak dipungkiri, jika sampah menjadi masalah dalam kehidupan karena selain berbau tak sedap, sampah juga bisa menjadi sarang penyakit, bahkan ancaman bencana ketika tidak dikelola dengan baik.

Beberapa orang bertangan kreatif berhasil menyulap sampah dari sebuah masalah menjadi barang yang bernilai seni, salah satunya adalah pakaian daur ulang yang dikenakan oleh 46 kelompok siswa SD hingga SMA/SMK di Bantul, Minggu, 21 Juli 2019.

Melalui perhelatan Recycle Fashion Carnival (RFC), ratusan siswa bergaya dengan mengenakan pakaian-pakaian unik yang terbuat dari sampah daur ulang.

Salah seorang peserta, Kinar, mengaku merasa senang bisa memamerkan gaun daur ulang sampah rancangan ibunya.

"Saya tidak malu, karena dari sampah bisa menjadi barang yang berguna," kata siswa SD 1 Bantul ini kepada Tagar.

Sampah bekas itu masih bisa kita manfaatkan untuk sesuatu yang mungkin lebih indah dari kain.

Dengan balutan gaun yang terbuat dari terpal plastik warna biru dengan kombinasi kresek warna hitam dan berbagai aksesoris dari bekas kemasan makanan, shuttle cock, serta dipadu dengan topi sedotan yang unik, Kinar tampil anggun dengan riasan wajah bertabur bunga-bunga.

Fifin, ibu Kinar, mengungkapkan butuh waktu sekitar 1 minggu untuk menyelesaikan gaun rancangannya tersebut.

"Gaunnya ini dari bekas tenda-tendaan kecil yang sudah sobek-sobek. Saya ambil bagian birunya, terus dijahit," ujar Fifin

Kemudian aksesorisnya, lanjut Fifin, dari bekas bungkus minuman, tutup botol, dan shuttle cock. Dengan plastik bekas, ia bisa memberikan keindahan untuk fashion

"Sampah bekas itu masih bisa kita manfaatkan untuk sesuatu yang mungkin lebih indah dari kain," tuturnya.

Kedua Kali

Fashion Sampah 2Dua siswa SD Muhammadiyah Tegal Layang dengan gaun kreasi daur ulang sampah yang dikenakan untuk acara RFC, di lapangan Paseban Bantul, DIY, Minggu, 21 Juli 2019. (Foto: Tagar/Sutriyati)

Kepala Sekolah SD 1 Bantul, Umi Fathonah mengatakan, siswa yang turut berpartisipasi dalam kegiatan kali ini adalah siswa kelas V dan VI. Selain bahan dari terpal plastik seperti yang dikenakan Kinar, para siswa lainnya ada juga yang memakai baju berbahan sak semen, karung goni, dan karung plastik.

"Melalui acara ini, kami harapkan anak-anak dapat mengelola sampah dengan baik, mencintai lingkungan, kebersamaan, mandiri," ucapnya.

Sementara salah seorang panitia RFC, Eri Tuturokhim menyebutkan, kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya digelar di Bantul. Selain sebagai hiburan bagi warga masyarakat, ini juga sebagai bagian dari edukasi publik supaya lebih peduli pada pengelolaan sampah. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.