Dari Demo, Abdul Basith Niat Bakar Toko Etnis Tionghoa

Polda Metro Jaya berhasil mengamankan kelompok Abdul Basith yang berjumlah 22 orang yang hendak lakukan kericuhan jelang pelantikan Jokowi-Maruf.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono. (Foto: Antara)

Jakarta - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019, Polda Metro Jaya telah menangkap kelompok Abdul Basith yang berjumlah 22 orang. 

Para tersangka ini merupakan dalang kericuhan demo mahasiswa dan pelajar yang terjadi beberapa waktu lalu. Otak dari kerusuhan itu adalah dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor (IPB), Abdul Basith (AB).

Abdul Basith cs juga berencana membawa isu penjarahan toko-toko milik etnis Tionghoa.

Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Argo Yuwono mengatakan kelompok-kelompok ini terlibat dalam kerusuhan yang terjadi 24 September lalu. 

Tak hanya itu, Abdul Basith yang terlibat membawa bom molotov, juga berniat mendompleng Mujahid 212 yang dilaksanakan di Bundaran HI hingga Lapangan Monas pada 28 September.

"Tanggal 24 September malam, diadakan rapat lagi di tempat berbeda di daerah Tangerang, rapat permufakatan merencanakan kejahatan berupa membuat chaos dompleng aksi tanggal 28 September," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat, 19 September 2019. 

Argo menyebutkan Abdul Basith cs juga berencana membawa isu penjarahan toko-toko milik etnis Tionghoa dan akan melakukan pembakaran di sejumlah wilayah Jakarta.

"Untuk mematangkan melakukan peledakan tanggal 28 September di 9 titik di Jakarta terutama di tempat perekonomian dan seluruh retail di Jakarta," ujarnya.

22 tersangka tersebut dijerat Pasal 187 bis Pasal 212 KUHP, Pasal 214 KUHP dan Pasal 218 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.

Saat ini mereka ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya, setelah aparat kepolisian berhasil membekuk komplotan ini pada 27 September 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
Anies Nggak Tahu, Kalau Etnis Tionghoa Sangat Setia Kepada Indonesia
fakta sejarah tentang kesetiaan etnis Cina kepada Indonesia, sebelum berdirinya Indonesia 17 Agustus 1945.
#2019GantiPresiden di Kalangan Tionghoa, Fortin: Kecewa Pribadi Jangan Atas Namakan Etnis
#2019GantiPresiden di kalangan Tionghoa, Fortin: kekecewaan pribadi jangan mengatasnamakan etnis. Sikap politik masyarakat Tionghoa tidak tunggal.
Peran Tionghoa di Yogyakarta yang Terkubur Sejarah
Warga Tionghoa sudah menempati Yogyakarta sejak ratusan tahun silam. Ini sejarahnya
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.