Dampak Festival Danau Sentarum, Bupati Abang: Kapuas Hulu 'Full Crowd'

Dampak Festival Danau Sentarum membawa banyak berkah bagi masyarakat sekitar. Bupati Abang mengatakan, Kapuas Hulu benar-benar 'full crowd'.
KARNAVAL MINUM MADU: Sejumlah warga meneguk madu saat Karnaval Minum Madu yang digelar pada Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (DSBK) di Lanjak, Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10). Karnaval Minum Madu hasil panen petani lokal di kawasan setempat yang diikuti 2000 peserta tersebut, merupakan rangkaian dari kegiatan Festival DSBK yang digelar Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (BKDS) dan pemerintah kabupaten Kapuas Hulu. (Foto: Ant/Hs Putra Pasaribu)

Kapuas Hulu, (Tagar 2/11/2017) - Membawa banyak berkah. Inilah hikmah yang dapat dipetik oleh masyarakat sekitar dari Festival Danau Sentarum Betung Kerihun di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Sepanjang Jumat (27/10) hingga Sabtu (28/10), ratusan warung warga yang berjejer mengelilingi pusat pelaksanaan festival di border area itu tak pernah sepi. Dari mulai pedagang makanan, pakaian hingga pernak-pernik kerajinan tangan, semua ikut kebagian rezeki.

“Terima kasih Kementerian Pariwisata atas dukungannya. Memang ini yang kita inginkan. Dampaknya tidak hanya ke pariwisata saja, tetapi masyarakat juga bisa merasakan dampak positifnya,” kata Bupati Kapuas Hulu, Abang M Nasir, akhir pekan lalu.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memang selalu menekankan bahwa setiap event pariwisata yang sukses menghadirkan crowd selalu menghasilkan dampak ekonomi.

“Rumusnya perpindahan orang itu sama dengan perpindahan uang!” kata Arief Yahya.

Bupati Abang mengakui hal itu. Sepanjang akhir pekan kemarin, Kapuas Hulu benar-benar full crowd. Sangat ramai. Destinasinya langsung dikepung oleh lautan wisatawan. Indonesia, Malaysia, semua berbaur jadi satu. Dan jumlahnya pun tidak sedikit.

Saat malam penutupan acara, 28 Oktober 2017, pengunjung yang hadir jumlahnya menembus 10 ribu orang. Total, ada lebih dari 15 ribu orang yang hadir selama even berlangsung.

“Dari kuesioner yang diolah tim Analisis Data Pasar Kemenpar memang seperti itu. Selama 24-28 Oktober pengunjungnya menembus 15 ribu orang. Kalau masing-masing orang membelanjakan Rp 200 ribu saja, sudah Rp 3 miliar uang yang beredar di Kapuas Hulu. Commercial dan social value-nya sukses. Masyarakat Kapuas Hulu ikut panen raya,” tambahnya.

Kewalahan

Ucapan Bupati Abang tadi ikut diamini sejumlah pedagang. Joko misalnya. Pria yang menjajakan bakso saat even berlangsung itu mengaku kewalahan melayani pembeli.

"Alhamdulillah sejak 24 Oktober nggak pernah sepi. Rata-rata dalam sehari dagangan kami terjual Rp 2 juta -3 juta/hari. Bahkan malam penutupan bisa tembus Rp 6 juta," kata Joko.

Pedagang kopi juga sama. Sejak H-2 acara, kedai-kedai kopi di sekitar lokasi acara tak pernah sepi. Warungnya bahkan sampai buka 24 jam. Padahal, di hari biasa, warung kopi di salah satu perbatasan Indonesia-Malaysia itu biasanya hanya buka sampai pukul 16.00 WIB.

"Kopi saya laku keras. Banyak untung lah. Omsetnya di atas Rp 5 juta per hari. Saya sampai buka 24 jam," papar Wawan, salah seorang pedagang yang ikut menjajakan kopi di Kapuas Hulu.

Testimoni para pedagang tadi selaras dengan kemeriahan acara. Agenda penutupan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun memang luar biasa. Zaskia Gotik serta Nugie yang ikut diboyong ke area perbatasan sukses menghipnotis 10 ribu orang yang memenuhi lapangan Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, saat malam penutupan.

“Ini terobosan besar yang menghasilkan banyak manfaat untuk masyarakat perbatasan. Border tourism ala Pak Menpar Arief Yahya sukses besar," papar Ketua Panitia Penyelenggara, Muhammad Sukri.

Pujian Nugie

Modal Kapuas Hulu memang sudah sangat oke. Daerahnya punya nature keren. Punya Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun.

“Ini potensi besar untuk pariwisata. Sudah dua kali saya ke Danau Sentarum. Dan saya selalu terpesona dengan keindahan alamnya. Makanya saya menikmati sekali bersepeda di sini,” terang penyanyi Nugie.

Nugie memang tak mengada-ada. Danau yang terbentuk pada zaman es ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan tak dimiliki daerah lain. Tumbuhannya saja ada 510 spesies. Dan 33 spesies di antaranya endemik TNDS, termasuk 10 spesies di antaranya merupakan spesies baru.

Hewan mamalia di TNDS ada 141 spesies. Sekitar 29 spesies di antaranya spesies endemik, dan 64 persen hewan mamalia itu endemik Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo.

Yang membuat Nugie bangga, Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum adalah salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di dunia.

“Industri yang cocok dikembangkan di sini ya pariwisata. Alamnya dijaga, bukan dieksploitasi, dan masyarakatnya bisa ikut sejahtera,” ujar penyanyi yang juga drummer band The Dance Company tersebut.

Dua Jempol

Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung melayangkan dua jempol terhadap festival ini.

Menurut mantan Direktur PT Telkom itu, atraksi wisata berupa pertunjungan musik efektif menarik minat wisatawan.

Direct impact dan indirect impact-nya besar. Hotel laku, restoran hidup, pedagang kaki lima ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Dunia semakin mengenal Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun,” kata Menpar Arief Yahya.

Hal itu ikut diamini Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti. Saat didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi, dia mengaku sangat happy. Selain ada lonjakan wisatawan, daerah juga ikutan kebagian rezeki yang tidak sedikit.

“Kalau di-create serius, pasti berdampak besar bagi perekonomian warga Kapuas Hulu. Jangan lupa, pariwisata adalah core economy Indonesia. Pariwisata memberi multiplying effect yang besar. Mudah-mudahan setelah itu Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun makin banyak dikunjungi wisatawan," harap Esthy. (yps)

Berita terkait
0
Sekjen PBB Ingatkan Risiko Nyata Kelaparan Akut Tahun Ini
Tahun 2023 bisa lebih buruk lagi, ini disampaikan Sekjen PBB dalam konferensi internasional tentang ketahanan pangan global di Berlin