Dampak Ekonomi Karnaval Pesona Danau Toba ke-4

Karnaval Pesona Danau Toba ke-4 sudah selesai dilaksanakan. Digelar selama tiga hari sejak 13-15 September 2019 lalu.
Menteri Susi Pudjiastuti saat menghadiri Karnaval Pesona Danau Toba di Balige. (Foto: Tagar/Alex)

Balige - Karnaval Pesona Danau Toba ke-4 sudah selesai dilaksanakan. Digelar selama tiga hari sejak 13-15 September 2019 lalu, karnaval tahunan ini diharap mampu membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya para pelaku wisata seperti hotel, pengusaha suvenir hingga kuliner.

Manajer Hotel Mutiara di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Haris Simanungkalit, ditanyai pada Kamis 19 September lalu mengatakan, dampak kegiatan karnaval terhadap hotel mereka masih terasa, meski ada penurunan dari karnaval sebelumnya.

"Kalau tahun ini kamar kita masih full. Tapi yang paling berdampak memang karnaval yang pertama," katanya.

Sedikit berbeda dengan pengakuan Sari Silalahi, pegawai Hotel Ompu Herti di Balige. Sari mengaku, dalam event kali ini kamar hotel mereka tidak full.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya, apalagi tahun pertama kita full. Bahkan kita enggak sanggup menampung tamu. Tapi tahun ini kita enggak full, yang nginap di sini juga hanya tamu undangan dari Pemko Sibolga dan Simalungun," katanya.

Mesteria Panjaitan, pengusaha suvenir di Jalan Mulia Raja, Balige, mengatakan hasil penjualannya melonjak drastis dalam kegiatan karnaval tahun ini.

"Sangat bagus (penjualan). Tapi kebanyakan peserta yang beli, karena tema karnaval tahun ini ulos, jadi peserta pada beli ulos atau pakaian bermotif ulos," katanya.

Sehari kemudian, Jumat 20 September 2019, Martin Sianipar, pengusaha Lapo Gotil yang ada di Balige mengaku, penjualannya biasa saja. "Kalau yang ini biasa saja, tidak ada pengaruh. Untungnya kemarin kita inisiatif buka stan di depan," ujarnya.

Trisna Pardede, owner Hutanta Cofee dan Batikta juga memberi pengakuan yang tidak jauh berbeda. "Kalau untuk Hutanta Cofee di sektor kuliner, enggak ada pengaruh apa-apa. Tapi kalau di Batikta yang notabene adalah suvenir, dampaknya lumayan. Kira-kira 30 persen, itu seminggu sebelum karnaval karena memang temanya ulos. Jadi kebanyakan dari peserta," sebutnya.

Trisna menyebut, jika pada penyelenggaraan tahun pertama dan ke dua dampaknya sangat terasa. "Tapi makin ke sekarang makin menurun," ungkapnya.

Menanggapi pengakuan para pelaku wisata itu, Patar Silalahi, Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir yang ditanyai pada Jumat 20 September mengatakan, saat ini pemerintah memfokuskan karnaval pada pengenalan ulos.

"Kalau soal penginapan, bisa saja mereka nginap di hotel lain. Tapi memang fokus kita adalah pengenalan ulosnya. Bagaimana orang berpikir bahwa Toba Samosir itu adalah pusatnya ulos," sebutnya.

Dia menambahkan, Karnaval Pesona Danau Toba ke-4 menghabiskan anggaran hingga Rp 600 juta yang bersumber dari APBD Toba Samosir.[]

Berita terkait
Susi Pudjiastuti Ramaikan Karnaval Pesona Danau Toba
Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti membuka Karnaval Pesona Danau Toba ke-4 yang digelar di Tobasa.
Menteri Susi Punya Cerita Misteri Danau Toba
Selain soal kegemaran menikmati tuak dari Toba, Menteri Susi Pudjiastuti juga bercerita banyak hal tentang kenangannya di Toba.
Menteri Susi Ternyata Penggemar Tuak dari Toba
Pengakuan Susi, dirinya selalu membawa pulang tuak dua jeriken dan juga cabai rawit serta singkong setiap kali mengunjungi Bandara Sibisa.
0
Lirik Lagu Until I Found You Stephen Sanchez yang Viral di TikTok
Stephen Sanchez melalui kanal YouTube-nya pada pada 1 September 2021, merilis lagu terbarunya yang berjudul Until I Found You.