Jakarta - Lima putra asli Nusa Tenggara Timur (NTT) pantas jadi menteri Jokowi dalam kabinet jilid dua, yaitu Frans Lebu Raya, Melkianus Mekeng, Andreas Hugo Parera, Jhoni Plate, dan Viktor Bungtilu Laiskodat.
Frans Lebu Raya politikus PDI Perjuangan, Frans Lebu Raya dalam kiprah politiknya menjadi wakil ketua DPRD NTT, wakil gubernur dan gubernur NTT dua periode. Sedangkan Viktor Bungtilu Laiskodat adalah Gubernur NTT saat ini.
Nama-nama tersebut disampaikan oleh akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang.
Dasar pemikirannya adalah Jokowi menang mutlak dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019 di NTT. Jokowi selayaknya memberikan kursi menteri kepada putra asli NTT dalam kabinet kerja jilid dua.
"Jadi NTT selama dua periode, Jokowi menang mutlak di atas 90 persen suara. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan politik masyarakat NTT secara tulus kepada Jokowi. Karena itu tidak berlebihan jika Jokowi mempertimbangkan untuk mengakomodir salah satu putra NTT dalam kabinet mendatang," kata Ahmad.
Jadi NTT selama dua periode, Jokowi menang mutlak di atas 90 persen.
Ia mengatakan, secara politik penentuan kabinet merupakan hak prerogatif presiden, namun terbuka peluang adanya masukan publik, termasuk dari partai koalisi.
Dan secara normatif, lanjutnya, Jokowi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih pembantu termasuk keterwakilan wilayah dan dukungan politik wilayah atas kemenangan Jokowi.
Pada pemilihan presiden 2014 pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla menang telak di sebagian besar kabupaten dan kota.
Jokowi-JK menang di 19 kabupaten dan satu kota, sementara pasangan Prabowo-Hatta hanya menang di dua kabupaten, yakni Kupang dan Belu. Itu pun selisih suara kedua pasangan di dua daerah tidak terlalu jauh.
Sementara pada Pilpres 2019, Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin menang mutlak di Provinsi NTT.
Baca juga:
