Daerah Zona Hijau di Sumut Versi Gugus Tugas Nasional

Gugus Tugas Nasional merilis 112 kabupaten dan kota dalam zona hijau Covid-19. Termasuk di dalamnya sejumlah wilayah di Sumut.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, pada Kamis, 25 Juni 2020. (Foto: BNPB)

Jakarta - Gugus Tugas Nasional merilis 112 kabupaten dan kota yang terdaftar dalam zona hijau atau wilayah tanpa kasus Covid-19. Termasuk di dalamnya sejumlah wilayah di Sumut.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito menyampaikannya dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta pada Kamis, 25 Juni 2020.

Wiku menjelaskan bahwa zona hijau ada dua kategori, pertama daerah yang sejak awal tidak tercatat kasus positif Covid-19 dan daerah pernah terdapat kasus positif namun selama empat minggu terakhir kasus tersebut sudah tidak ada.

"Yang dimaksud zona hijau atau tidak terdampak adalah daerah yang tidak tercatat kasus Covid-19 atau pernah terdapat kasus namun selama 4 minggu kasus tersebut sudah tidak ada dan terjadi kesembuhan 100 persen," ujar Wiku.

Dari total 112 wilayah tersebut, 74 wilayah administrasi kabupaten dan kota dengan kategori belum pernah atau tidak ada kasus positif, sedangkan sisanya merupakan wilayah yang dulunya pada zona oranye (tingkat risiko sedang) atau kuning (risiko rendah) yang mampu untuk berubah menjadi hijau karena selama empat minggu tidak ada penambahan kasus baru.

Berikut wilayah kabupaten dan kota yang berada pada kategori wilayah belum pernah atau tidak ada kasus positif Covid-19 di Sumut, yakni:

1. Pakpak Bharat

2. Samosir

3. Nias Barat

4. Mandailing Natal

5. Padang Lawas

6. Nias

7. Labuhanbatu Selatan

8. Kota Sibolga

9. Nias Utara

10. Tapanuli Selatan

11. Humbang Hasundutan

12. Nias Selatan

Sementara itu, ada daerah yang telah mampu meredam Covid-19 untuk menjadi kabupaten kota zona hijau. Ini artinya pada kabupaten ini dahulunya adalah dari zona oranye atau kuning yang mampu untuk berubah menjadi hijau karena selama empat minggu tidak ada penambahan kasus baru, yakni:

1. Toba Samosir

2. Labuhanbatu

Berisiko Rendah Covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga mengumumkan wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang berisiko rendah. Sebanyak 188 wilayah dengan risiko rendah tersebut telah ditentukan berdasarkan analisis sejumlah indikator.

Untuk zona yang mendapatkan risiko rendah, artinya mendapatkan nilai 20 persen teratas yaitu nilainya 81-100

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa pihaknya menggunakan 15 indikator kesehatan masyarakat. Ke-15 indikator tersebut terbagi menjadi epidemiologi 11 indikator, surveilens kesehatan masyarakat 2, pelayanan kesehatan 2 dan persentase kasus sembuh 1.

“Persentase kasus sembuh untuk menghitung sudah seberapa banyak orang yang sudah terpapar Covid-19, kemudian dapat sembuh di sebuah wilayah,” tambah Dewi pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Kamis, 25 Juni 2020.

Ia menambahkan bahwa semakin baik angkanya atau mendekati 100 persen, semakin tinggi penilaian yang akan dihasilkan.

Setiap indikator menghasilkan penilaian yang akan menentukan kategori risiko. Pada kategorisasi risiko, Gugus Tugas Nasional telah menentukan menjadi empat zona risiko yang dideskripsikan dengan warna. Zona risiko menjelaskan tingkat risiko tinggi (merah), sedang (oranye), rendah (kuning) dan tidak ada kasus (hijau).

“Untuk pada saat ini, yang sudah disampaikan oleh Profesor Wiku untuk zona berwarna hijau kami mutakhirkan analisisnya di pekan ini. Jika dahulu kami menyampaikan zona hijau hanya untuk kabupaten dan kota yang tidak terdampak. Namun, pada saat ini, kami sudah menambahkan analisis bahwa kabupaten dan kota yang pernah terdampak, namun berhasil tidak ada penambahan kasus dalam waktu 4 minggu terakhir, dan angka kesembuhan mencapai 100 persen, artinya tidak ada yang meninggal, akan dapat bergerak kembali menuju zona berwarna hijau,” jelas Dewi.

Selanjutnya, ia mengilustrasikan penilaian pada zona tinggi, sedang dan rendah dengan analogi 100 soal.

“Untuk zona yang mendapatkan risiko rendah, artinya mendapatkan nilai 20 persen teratas yaitu nilainya 81-100. Sedangkan untuk kabupaten dan kota dengan risiko sedang, nilainya adalah 61 sampai dengan 80. Sedangkan, untuk zona risiko tinggi penilaiannya adalah kurang dari sama dengan 60,” imbuhnya.

Berdasarkan analisis dari indikator-indikator yang telah ditentukan, Tim Pakar Gugus Tugas Nasional mencatat wilayah administrasi kabupaten dan kota dengan tingkat risiko per 21 Juni 2020, yakni 112 kabupaten dan kota tidak terdampak dan tidak ada kasus baru, 188 kabupaten dan kota berisiko rendah, 157 kabupaten dan kota berisiko sedang dan 57 kabupaten dan kota berisiko tinggi. Detail data kabupaten dan kota dengan kategori risiko berbeda dapat dilihat pada laman https://covid19.go.id/peta-risiko

Untuk daerah di Sumut dengan risiko rendah, yakni Tapanuli Utara, dan Asahan.[]

Berita terkait
Kawasan Wisata Alam Dibuka di Zona Hijau dan Kuning
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengumumkan beberapa kawasan pariwisata akan dibuka secara bertahap.
Zona Hijau Covid-19 di Hari Jadi Kota Madiun ke-102
Meski sudah masuk zona hijau, Gubernur Jawa Timur meminta Pemkot dan warga Madiun untuk tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sibolga Zona Hijau, Sekolah Dibuka Pertengahan Juli
Dinas Pendidikan Kota Sibolga, Sumatera Utara, berencana mengaktifkan kembali proses pembelajaran di sekolah pada pertengahan Juli 2020 mendatang.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki