Curah Hujan Tinggi Banjir dan Tanah Longsor Masih Terjadi Jepara

Hujan deras yang melanda wilayah Jepara, Kamis (8/2), kembali menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Seorang Warga Suberrejo Kecamatan Donorojo, Jepara di tengah banjir yang terjadi, Kamis (8/2) pagi. (Foto: Kenang Fadila)

Jepara, (Tagar 8/2/2018) - Hujan deras yang melanda wilayah Jepara, Kamis (8/2), kembali menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir setinggi dua meter dilaporkan melanda Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo. Sementara satu rumah rusak berat lantaran diterjang longsor di Desa Pancur, Kecamatan Mayong.

Adalah rumah Miftah yang berada di RT 6 RW 2 Desa Pancur, Kecamatan Mayong yang rusak berat lantaran separuh bagian rumahnya ambrol karena longsor. Hujan deras yang turun menyebabkan kontur tanah labil sehingga longsor.

Anggota BPBD Jepara M. Zainudin mengungkapkan, rumah korban yang longsor dihuni oleh lima orang yakni Miftah, Amalia dan tiga anaknya masing-masing Mala, Ilham dan Livia. Kejadian longsor sekitar pukul 05.00 Wib.

"Waktu itu kondisinya masih hujan. Untung kelima korban sudah mengantisipasi karena tembok kamar agak retak. Jadi waktu kejadian korban sudah di luar rumah. Pondasinya roboh jadi separuh rumah ikut roboh," ujarnya, Kamis (8/2).

Sementara itu, banjir setinggi sekitar dua meter yang melanda Dukuh Tempur, Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo menggenangi rumah warga dan beberapa fasilitas publik seperti sekolah. Dua gedung sekolah yakni MI 2 Sumberrejo dan MTs juga turut terendam air tersebut.

Menurut Camat Donorojo Sutana, air mulai masuk dan meninggi sekitar pukul 05.00 Wib. Puncaknya sekitar pukul 06.00 Wib, di beberapa titik ketinggian air bisa mencapai tiga meter. Akan tetapi, mulai pukul 09.00 air mulai surut.

"Air ini berasal dari pertemuan tiga sungai yakni sungai Pasokan, sungai dari Dukuh Gingsing dan sungai dari Desa Jugo. Karena debit air terlalu besar sehingga tidak mampu ditampung dan meluber ke pemukiman warga," ujar Sutana.

Banjir yang melanda tersebut, kata Sutana, setidaknya terdampak di lima RT yakni RT 11, 21, 22, 31 dan 32. "Yang terparah di lima RT itu, tidak semua wilayah di Dukuh Tempur terkena banjir. Hanya saja setelah air di Sumberrejo surut, gantian yang terdampak yakni Desa Clering karena air dari Sumberrejo turun ke Clering," lanjutnya.

Lebih lanjut Sutana mengungkapkan, kondisi ini akan sering terjadi jika tidak ditangani. Yang perlu dilakukan, katanya, yakni membuat sodetan di Sungai Pasokan agar jika debit air tinggi, air tidak meluber dan menggenangi rumah warga. "Ini hampir terjadi tiap tahun jika curah hujan tinggi. Yang perlu dilakukan yakni membuat sodetan di Sungai Pasokan," tandasnya. (Alf)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.