Cuaca Ekstrim Landa DIY

Hujan deras disertai petir dan angin kencang menjadikan puluhan pohon tumbang. Selain itu, empat tiang listrik dan satu tower internet juga roboh.
Cuaca Buruk Landa Yogya. Cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda DIY sejak Sabtu (20/1) pagi sampai menjelang petang, menjadikan puluhan pohon tumbang menimpa rumah dan menutup akses jalan. BMKG Yogyakarta meminta warga waspada karena cuaca buruk diperkirakan masih akan berlangsung hingga dua-tiga hari ke depan. (Ans)

Yogyakarta (Tagar 20/1/2018) - Cuaca ekstrim sedang melanda DIY sejak, Sabtu (20/1) pagi sampai menjelang petang. Hujan deras disertai petir dan angin kencang menjadikan puluhan pohon tumbang. Selain itu, empat tiang listrik dan satu tower internet juga roboh.

Manager Pusat Pengendalian dan Opersional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Danang Nur Samsu mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk ada 77 pohon tumbang, terbanyak di Kabupaten Bantul.

"Dampak paling berat terjadi di Bantul. Laporan dari relawan di lapangan ada 77 pohon tumbang, tiga tiang listrik ambruk dan satu tower internet ambruk," katanya, Sabtu (20/1).

Dampak juga dirasakan Kabupaten Kulonorogo. Tercatat ada 23 pohon tumbang. Bahkan, ada laporan satu titik terjadi tanah longsor. DI Kabupaten Sleman tercatat ada 12 pohon tumbang, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta dilaporkan masing-masing satu pohon. "Di Kota Yogyakarta juga ada tiang listrik roboh," imbuh Danang.

Puluhan pohon tumbang sebagian mengenai rumah, sehingga mengalami kerusakan. Selain itu, pohon tumbang yang menutup akses jalan. "BPBD, TNI, Polri, instansi lain serta warga dan relawan meingkirkan pohon yang menghalangi akses jalan," ungkapnya.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiyono mengatakan, curah hujan di DIY menjelang akhir Januari masuk ketegori tinggi. "Curah hujannya mencapai 200 milimeter per dasarian. Petir dan angin kencang juga menyertainya," kata dia.

"Warga diminta waspada karena beberapa hari ke depan, masih berpeluang terjadi seperti hari ini (20/1)," paparnya.

Dia menjelaskan, cuaca buruk di DIY ini dipengaruhi adanya tekanan rendah di selatan equator. Ini menyebabkan terjadinya belokan angin di sekitar Pulau Jawa sehingga menyumbang pembentukan awan hujan di Yogyakarta.

Selain itu, kata dia, munculnya tekanan rendah atau low pressure ini juga memicu pergerakan angin monsoon Asia menjadi lebih kuat masuk wilayah sampai selatan equator. "Penguatan monsoon Asia ini ikut memicu hujan dan angin kencang," jelasnya. (ans)

Berita terkait