Covid-19 Varian Delta Kini Merajarela di Dunia

WHO ungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta kini telah mendominasi dibandingkan varian virus corona lain
Seseorang pegang tabung kecil bertuliskan "Hasil Tes Positif Covid-19" di depan di dinding yang bertuliskan varian delta Covid-19 dalam sebuah foto ilustrasi yang diambil pada 31 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Dado Ruvic)

Jakarta – Badan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengungkapkan pada Selasa, 21 September 2021, bahwa penyebaran Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta kini telah mendominasi dibandingkan kasus yang diakibatkan oleh varian virus corona lainnya.

"Jumlah penularan yang disebabkan oleh masing masing dari varian Alfa, Beta, dan Gamma kurang dari satu persen. Penularan yang terjadi di seluruh dunia kini benar-benar didominasi oleh varian Delta," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.

Menurut Van Kerkhove, varian delta sangat menular sehingga mengalahkan varian lain yang beredar di seluruh dunia.

varian deltaVarian Delta menjadi penyebab 90% infeksi virus corona di Inggris (Foto: dw.com/id)

Sementara itu, ratusan orang berunjuk rasa pada Selasa di Melbourne, menentang pembatasan aktivitas yang diberlakukan pemerintah pada industri bangunan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Pejabat mengumumkan bahwa lokasi konstruksi di Melbourne, Australia, akan ditutup selama dua minggu, di tengah kecemasan akan pergerakan pekerja yang dapat memicu penyebaran Covid-19.

Pekerja bangunan kini juga diharuskan telah mendapat setidaknya satu dosis vaksinasi virus corona sebelum diizinkan kembali bekerja.

Melbourne yang terletak di negara bagian Victoria melaporkan 603 kasus baru hari Selasa, 21 September 2021, penularan terbanyak di sana dalam satu hari tahun ini.

Di Selandia Baru, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan pada Selasa, 21 September 2021, bahwa hukuman denda karena melanggar peraturan larangan pembatasan terhadap virus corona akan meningkat mulai November 2021.

Varian DeltaVarian Delta. (FotoL Tagar/Lipi)

Perubahan itu akan menaikkan denda bagi seseorang yang sengaja tidak mematuhi peraturan pembatasan Covid-19, dari sekitar 2.800 dolar AS menjadi 8.400 dolar AS. Mereka yang melanggar pembatasan juga bisa menghadapi hukuman enam bulan penjara.

Bisnis-bisnis yang melanggar pembatasan virus corona bisa di denda sampai 10.500 dolar AS (ps/rs)/voaindonesia.com/VOA. []

Rusia, Indonesia, dan Bangladesh Diterjang Covid-19 Varian Delta

Pandemi Covid-19 Varian Delta Picu Beberapa Negara Lockdown Lagi

India Laporkan Penemuan Delta Plus Sebagai Varian Baru Covid-19

WHO: Virus Varian Delta Lebih Mematikan

Berita terkait
Indonesia Kebobolan Covid-19 Varian Delta dari Jalur Laut
Pengawasan yang relatif baik hanya terjadi di pintu masuk dari jalur udara, seperti bandara.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.