Covid-19 Menggila di Korea Selatan Jumlah Kasus Tembus 9 Juta

Pada tanggal 19 Maret 2022 jumlah kasus Covid-19 di Korsel tembus 9 juta yaitu 9.038.938 dengan 12.101 kematian
Seorang pekerja medis memandu orang-orang yang menunggu tes virus corona di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, 17 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Ahn Young-joon)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Jumlah kumulatif kasus virus corona (Covid-19) di Korea Selatan (Korsel) terus bertambah. Laporan situs worldometers menunjukkan pada tanggal 19 Maret 2022 jumlah kasus Covid-19 di Korsel tembus 9 juta yaitu 9.038.938 dengan 12.101 kematian.

Pertambahan kasus Covid-19 di Negeri Ginseng itu benar-benar ironis karena di awal pandemi negara itu bisa menahan laju penyebaran Covid-19. Bahkan, perkiraan banyak kalangan yang menyebut Korsel akan jadi ‘neraka corona’ terbukti salah karena sampai Januari 2022 kasus Covid-19 di Korsel tidak sampai 1 juta.

Jumlah kasus 1 juta (1.009.688) baru terjadi 799 hari atau 2 tahun 1 bulan sejak awal pandemi (akhir Desmber 2019) yaitu tanggal 6 Februari 2022.

Kasus harian terbanyak dilaporkan tanggal 17 Maret 2022 yaitu 621.328. Sejak tanggal ini kasus harian mulai turun tapi masih dalam hitungan 6 digit, seperti tanggal 20 Maret 2022 kasus harian baru dilaporkan sebanyak 334.708.

pasien covid di icu di korselPetugas medis memeriksa pasien Covid-19 di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Bagae di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Kim Hong-Ji)

Langkah yang dijalankan Korsel untuk menahan laju penyebaran Covid-19 adalah dengan penyediaan tempat tes Covd-19 massal di seluruh negeri, bahkan disediakan fasilitas tes drive thur (Lantaru – layanan tanpa turun dari kendaraan). Pola yang diterapkan yaitu test-tracing-treatment dan lockdown.

Langkah itu berhasil menahan laju penyebaran Covid-19, padahal di awal pandemi ribuan warga Wuhan (kota tempat kasus Covid-19 pertama terdeteksi) dan China umumnya meraakan tahun baru imlek di Korsel. Kalangan ahli menyebut banyak warga Wuhan dan China yang melancong ke Korsel dan puluhan negara di dunia, termasuk Indonesia, sudah tertular Covid-19 tapi tanpa gejala.

Korsel melarang warga keluar rumah ketika terjadi puncak pariwisata. Hanya warga yang terkait langsung dengan pariwisata yang boleh keluar rumah. Mereka ini menerapkan ‘vaksin sosial’ yaitu protokol kesehatan (Prokes), terutama selalu memakai masker dan menjaga jarak fisik.

Namun, belakangan gempuaran varian baru Covid-19 yaitu Delta dan Omicron menerjang warga Kosel yang mulai dalam kondisi pelonggaran. Maka, langkah di awal pandemi yang berhasil menahan penyebaran Covid-19 jebol juga sehingga jumlah kasus di Korsel terus bertambah.

Botol hand sanitizer di taman di korselBotol hand sanitizer berada di tempat umum untuk mencegah penyebaran virus corona di sebuah taman di Goyang, Korea Selatan, 4 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Laporan situs ourworldindata.org sampai tanggal 19 Maret 2022 persentase warga Korsel yang sudah divaksinasi mencapai 87,57% yang terdiri atas 86,65% dua suntikan dan 0,92% satu suntikan.

Namun, laporan menunjukkan tanggal 20 Maret 2022 jumlah kasus harian sebanyak 334.708, ini tentu saja masih akan terus menambah jumlah kasus Covid-19 di Korsel. []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Mengapa Kasus Covid-19 di Korea Selatan Terus Bertambah?

Jumlah Kasus Covid-19 di Korea Selatan Tambah Terus Tembus 5 Juta

Jumlah Kasus Covid-19 di Korea Selatan Kini Tembus 4 Juta

Lonjakan Kasus Harian Baru Covid-19 di Korea Selatan

Berita terkait
Kematian Akibat Covid-19 di Korsel Capai Titik Tertinggi
Korea Selatan melaporkan 1.882 kasus virus corona baru, sehingga total menjadi 243.317.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.