Covid-19 di Seluruh Dunia Jumlahnya Tembus 20 Juta

Pandemi Covid-19 terus bergejolak tanpa ada tanda-tanda akan reda, laporan terakhir jumlah kasus Covid-19 global tembus 20 juta yaitu 20.000.367
Warga memakai masker di jalanan Taipei, Taiwan, 30 Maret 2020 (Foto: chinadaily.com.cn/Xinhua).

Jakarta – Pandemi atau wabah virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) terus bergejolak di banyak negara di dunia. Laporan situs independen, worldometer, tanggal 10 Agustus 2020, pukul 06.05 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 secara global tembus 20 juta yaitu 20.000.367 dengan 733.139 kematian. Laporan ini berasal dari 213 negara dan territorial serta 2 kapal pesiar mewah yang dilaporkan real time dengan link ke negara yang bersangkutan.

Lima negara penyumbang terbanyak kasus Covid-19, yaitu:

1.Amerika Serikat 5.196.643 ( 25,99%)

2.Brasil 3.035.422 (15,18%)

3.India 2.214.137 (11,07%)

4.Rusia 887.536 (4,44%)

5.Afrika Selatan 559.859 (2,8%)

Sedangkan kawasan yang terbanyak kasus Covid-19, adalah:

1.Amerika Utara 6.111.894 (30,56%)

2.Asia 5.039.737 (25,20%)

3.Amerika Selatan 4.737.313 (23,69%)

4.Eropa 3.035.963 (15,18%)

5.Afrika 1.051.753 ( 5,26%)

6.Oseania 22.986 ( 0,12%)

Negara-negara yang sekarang ada di puncak pandemi global Covid-19 di awal pandemi justru ada di ‘papa bawah’ dengan jumlah kasus yang sedikit dan laporan kasus harian yang kecil.

Sedangkan China yang diperkirakan akan jadi ‘neraka’ pandemi Covid-19 karena kasus pertama terdeteksi di Wuhan, China, justru tidak pernah jadi episentrum Covid-19. Laporan worldomter tanggal 10 Agustus 2020 menunjukkan China ada di peringkat ke-30 dunia dengan jumlah kasus 84.619 dan 4.634 kematian.

Begitu juga denga Korea Selatan (Korsel) yang juga diperkirakan akan jadi ‘neraka’ Covid-19 karena Negeri Ginseng ini bertetangga dengan China dan jadi tujuan utama pelacong dari Wuhan. Tapi, fakta berbicara lain karena sampai 10 Agustus 2020 Korsel justru disalip 73 negara. Dengan jumlah kasus 14.598 dan 305 kematian, Korsel ada di peringkat ke-74 dunia.

China dan Korsel menjalankan program strategis menghadapi pandemi Covid-19 sehingga dua negara ini tidak pernah jadi episentrum Covid-19.

Pandemi Covid-19 justru terbang ke Italia (Eropa) yang menjadikan Negeri Pizza ini jadi episentrum Covid-19 pertama di dunia. Selanjutnya episentrum Covid-19 pindah ke Negeri Matador (Spanyol). Pada tahap berikutnya pandemi menyeberangi Samudra Atlantik, yang juga jadi jalur pelayaran bersejarah kapal pesiar mewah RMS Titanic yang tenggelam sebelum sampai ke New York. Episentrum Covid-19 melanda Amerika Serikat (AS) di Amerika Utara. Padahal, Presiden AS, Donald Trump, sudah sesumbar bahwa tidak ada kesempatan bagi virus (Covid-19-red.) untuk menginfeksi rakyatnya.

Pandemi terus bergerak. Kali ini ini ke Amerika Selatan. Sesumbar Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang mengatakan infeksi corona (Covid-19) hanya flu ringan justru mendera rakyat di Negeri Samba itu karena jadi episentrum Covid-19. Lockdown dibuka oleh Bolsonaro dengan desakan pendukungnya. Menteri kesehatan dipecat karena, menurut Bolsonaro, sangat berlebihan menghadapi Covid-19 dengan lockdown. Bolsonaro memilih berpihak kepada pendukungnya karena tidak mau disebut sebagai penyebab resesi ekonomi akibat lockdown karena dia akan ikut pada pemilihan presiden.

Ketika banyak negara kewalahan menghadapi pandemi Covid-19 negara-negara di Benua Afrika ada di ‘papan bawah’ pandemi dengan kasus yang sedikit dan kasus harian yang kecil. Disebutkan hal itu karena negara-negara di Afrika sudah terbiasa menghadapi epidemi (HIV/AIDS dan Ebola) sehingga mereka tidak kewalahan menghadapi pandemi Covid-19. Tapi, anggapan itu buyar ketika Afrika Selatan meroket ke peringkat ke- 5 dunia. Negara di ujung benua itu pun jadi episentrum Covid-19 di Afrika.

Jika berkaca ke Italia dan Spanyol yang sudah mengalami puncak pandemi menunjukkan banyak negara yang tidak menyiapkan diri menghadapi pandemi Covid-19. Soalnya, Italia dan Spanyol bisa mengendalikan penyebaran virus setelah puncak pandemi. Sebaliknya, negara-negara yang ada di ‘papan tengah’ dan ‘papan atas’ pandemi Covid-19 global justru meroket menyalip Italia dan Spanyol.

Laporan terakhir menunjukkan 15 negara menyalip Italia dalam jumlah kasus positif Covid-19. Italia melaporkan 250.566 kasus Covid-19. Jika negra-negara yang sekarang menghadapi pandemi Covid-19 tidak melakukan langkah-langkah yang sistematis, maka jumlah kasus positif Covid-19 dan kematian karena Covid-19 akan terus bertambah. []

Berita terkait
Covid-19 di Seluruh Dunia Catat Jumlah Lebih 19 Juta
Penyebaran Covid-19 global terus terjadi temuan kasus baru setiap hari yang mendongkrak kasus Covid-19 global lebih 19 juta yaitu 19.000.415
Pandemi Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 17 Juta
Hanya dalam jangka waktu 213 hari pandemi Covid-19 dunia virus corona sudah menginfeksi 17 juta lebih warga dunia tepatnya 17.070.177
Covid-19 di Dunia Kini Tercatat Lebih dari 18 Juta
Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan reda karena kini jumlah kasus Covid-19 dunia tercatat lebih 18 juta atau 18.008.894
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.