Covid-19 di DKI Jakarta Kembali Pecahkan Rekor, Ini Penyebabnya

Kasus Covid-19 di Jakarta belum ada penurunan, bahkan kembali pecahkan rekor dengan menembus angka di atas 2.000.
Kegiatan yang dilakukan di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta. (Foto: Tagar/twitter jtuvanyx)

Jakarta - Kasus Covid-19 di Jakarta belum ada penurunan, bahkan kembali pecahkan rekor dengan menembus angka di atas 2.000. Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan pun kian menipis.

Berdasarkan data dari situs resmi Covid 19, jumlah kasus positif di DKI Jakarta pada 27 Desember 2020 sebanyak 1.997 kasus. Sedangkan, pada 26 Desember 2020 jumlah kasus positif di DKI Jakarta sebanyak 2.058 kasus dan 26 Desember 2020 mencapai 2.096 kasus.

Mungkin nanti akan ada rumah sakit yang sebelumnya belum jadi rujukan Covid-19 berproses menjadi RS rujukan Covid-19.

"Adanya peningkatan jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta salah satunya disebabkan karena masih ada beberapa rumah sakit yang terlambat melaporkan data penularan Covid-19 itu sendiri," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Berdasarkan data yang diperoleh, angka positive rate di DKI Jakarta mencapai 8,3 persen. Sedangkan, standar kesehatan dunia (WHO) menetapkan angka positive rate di sebuah wilayah hanya 5 persen.

Demi menekan kasus Covid-19, Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya, antara lain menambah rumah sakit rujukan Covid-19, menambah 508 tempat tidur isolasi dan 113 tempat tidur ICU, serta memperpanjang PSBB DKI Jakarta hingga 3 Januari 2021.

"Mungkin nanti akan ada rumah sakit yang sebelumnya belum jadi rujukan Covid-19 berproses menjadi RS rujukan Covid-19," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia.

Namun, apabila ingin merubah rumah sakit biasa menjadi rujukan Covid-19 harus dilakukan beberapa upaya, antara lain pengaturan zonasi untuk memisahkan Covid-19 dengan non Covid-19, memisahkan jalur keluar-masuk ruangan untuk petugas medis, pasien Covid-19 dan non Covid-19, serta memisahkan dan mempersiapkan tenaga medis yang akan menangani pasien Covid-19 dan non Covid-19.

Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah menyiapkan 6.984 tempat tidur isolasi dan sudah bertambah sebanyak 321 sejak 20 Desember 2020. Namun, tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 84 persen, sehingga hanya ada sekitar 16 persen yang masih kosong.

Sedangkan, ruangan ICU untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala cukup parah telah tersedia sekitar 930 tempat tidur dan sudah bertambah sebanyak 23 sejak 20 Desember 2020.

Namun, sudah terisi 79 persen, sehingga hanya ada sekitar 21 persen ruangan ICU yang tersisa di kawasan DKI Jakarta.

Hingga saat ini pandemi di DKI Jakarta belum mengalami penurunan. Sehingga, masyarakat dihimbau agar tetap menaati protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta harus tetap menjaga aman, iman, dan imun. [] (Amalia Amriati Fajri)

Berita terkait
Epidemiologi: Pemerintah Harus Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Saran Epidemiologi agar kasus covid-19 di Indonesia tidak terus melonjak pasca libur Natal dan Tahun Baru.
900 Pasien Covid-19 Masih dalam Perawatan di Aceh
Kasus Covid-19 Aceh sudah mencapai 8.698 orang. Penderita yang dirawat saat ini 900 orang, sudah sembuh sebanyak 7.454 orang.
Waduh, Wisatawan Berlibur di Kepulauan Seribu Kena Tes Covid-19
Petugas gabungan libur Natal dan Tahun Baru 2021 melakukan tes cepat antigen (rapid test) Covid-19 untuk wisatawan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.