Covid-19 di Bali Pasien Sembuh Bertambah Jadi 38

Ketua Satgas Covid19 Bali, Dewa Made Indra jelaskan hingga Minggu 19 April 2020 jumlah pasien positif Covid19 yang sembuh di Bali 38
Ketua Satgas Covid-19 Bali, Dewa Made Indra. (Foto: Tagar/Dok Satgas Covid-19 Bali)

Denpasar - Jumlah pasien positif virus corona (Covid19) di Bali yang sembuh bertambah dua lagi pada hari Minggu, 19 April 2020, sehingga total keseluruhan yang sembuh sebanyak 38.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, jumlah pasien yang sembuh tersebut terperinci 34 WNI dan 4 WNA. "Hari ini jumlah pasien sembuh sebanyak 38, 34 warga negara Indonesia dan 4 WNA. Sedangkan jumlah kumulatif pasien positif 135. Bertambah 4 WNI, dalam bentuk 4 imported case," ujar Dewa Made Indra, saat dikonfirmasi Tagar, Minggu, 19 April 2020.

Ditambahkan oleh Dewa, untuk pasien positif Covid-19 yang telah meninggal dunia sebanyak tiga. Sementara jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 94 yang berada di 11 rumah sakit, perawatan di negaranya dan dikarantina di Bapelkesmas.

Ia juga menekankan bahwa jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. "Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya penuh harap.

Sementara dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan, ia menegaskan bahwa pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali. PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinfeksi maka dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid test.

Apabila hasil rapid test di bandara menunjukan tanda positif, maka Pemprov Bali melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku. Jika negatif, maka yang bersangkutan akan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk karantina di tempat yang sudah disiapkan Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan masing-masing. "Namun pada masa 8 hari karantina (orang yang negatif ini) dilakukan tes swap dan hasilnya positif, maka akan diserahkan kembali Kepada Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan," imbuhnya.

Selain di bandara, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Ia meyakinkan apabila nanti ditemukan kasus positif maka orang tersebut akan dikembalikan ke daerah asalnya.

Pada hari Minggu, 19 April 2020, ini, Dewa Made Indra juga memimpin langsung penurunan ratusan ABK hari ini di Pelabuhan Benoa, Bali. Terhadap PMI & ABK dari luar Bali (ber-KTP Non Bali) diberlakukan dua model. Yaitu bagi yang tiba di Pelabuhan Benoa diangkut oleh agen kapal pesiar menuju Bandara (pulang ke daerah asal) atau transit ke hotel menunggu jadwal tiket.

Sedangkan yang tiba di Bandara Ngurah Rai dilakukan pemilahan, ABK/PMI ber-KTP non Bali diarahkan kembali ke daerah asal, atau menginap di hotel sambil menunggu jadwal kepulangan.

Dalam kesempatan itu ia menegaskan juga perlunya peran serta semua pihak untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Termasuk tetap perlunya semua pihak melanjutkan dengan penuh disiplin untuk menggunakan masker di tempat terbuka.

Kresna Penggunaan masker memiliki 2 (dua) fungsi. Pertama, bagi yang sakit batuk dan flu maka percikan atau droplet akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain. Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka akan terhindar, terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata dari percikan dari orang lain.

Selain itu untuk menghindari penularan virus corona maka semua orang harus disiplin dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Karena penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian kita sentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir. []

Berita terkait
120 Ribu Pelaku Pariwisata di Bali Kena Imbas Corona
Sekitar 120 ribu pelaku industri pariwisata di semua level terkena dampak pandemi virus corona Covid-19.