Oleh: Syaiful W. Harahap*
Afrika Selatan (Afsel) baru melaporkan 1 kasus positif Covid-19 tanggal 7 Maret 2020, tapi dalam waktu 66 hari Afsel kasus di Afsel melonjak ke angka 11.350 dengan 206 kematian dan 4.357 sembuh (worldometer, 12 Mei 2020, pukul 11.53 GMT atau 18.53 WIB). Jumlah kasus ini melampaui jumlah kasus di Korea Selatan (Korsel) yang melaporkan 10.936 kasus dengan 258 kematian dan 9.670 sembuh.
Kasus di Afsel itu lagi-lagi membuka lembaran baru pandemi atau wabah virus corona baru (Covid-19) yang semua diperkirakan banyak kalangan akan meledak di Korsel sehingga Negeri Ginseng itu jadi ‘neraka corona’ sebagai episentrum baru setelah Wuhan, China.
Sebaliknya, Afsel yang semula ada di ‘papan bawah’ karena kasusnya yang sedikit, sekarang naik ke ‘papan tengah’ menyusul negara-negara lain yang juga menyalip Korsel, termasuk Indonesia. Afsel sendiri menerapkan lockdown mulai tanggal 27 Maret 2020 ketika kasus Covid-19 di negeri itu dilaporkan 927.
Negara-negara yang melompati Korsel melaporkan kasus di atas 11.000-an yang akan berlomba mengejar China dengan 82.919 kasus dan 4.633 kematian serta N/A sembuh.
Di puncak pandemi global bercokol Amerika Serikat (AS) dengan 1.385.893 kasus dan 81.796 kematian serta 262.225 sembuh. Negara yang dalam dua pekan terakhir ini melonjak kasusnya adalah Rusia yang sekarang ada di peringkat ke- 3 dunia dengan 232.243 kasus dan 2.116 kematian serta 43.512 sembuh.
Di peringkat ke-2 ada Spanyol dengan 268.143 kasus dan 26.744 kematian serta 177.846 sembuh. Disusul Inggris di peringkat ke-4 dengan 223.060 kasus dan 32.065 kematian serta N/A sembuh. Di belakang Inggris ada Italia di peringkat ke-5 dengan 219.814 kasus dan 30.739 kematian serta 106.587 sembuh.
Indonesia sendiri dengan 14.749 kasus dan 1.007 kematian serta 3.063 sembuh ada di peringkat ke-41 dunia. Bandingkan dengan Korsel yang ada di peringkat ke-45 dunia. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id
