Jakarta - Claus Wamafma, putra asli Papua pertama yang terpilih menjadi Direktur PT Freeport Indonesia mengatakan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir di bidang yang digelutinya, tanpa terkecuali.
"Saya kira kita harus optimistis bahwa bicara kesempatan itu ada, bukan hanya untuk masyarakat Papua tapi juga nasional pada umumnya," kata Claus Wamafma di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Sebab, ia sendiri tak pernah menduga bisa mencapai jabatan tinggi di perusahaan tambang terkemuka di dunia tersebut semenjak lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam catatannya, ia telah berkarir selama 21 tahun di perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper dan Gold Inc dan PT Indonesia Asahan Aluminium itu hingga diminta untuk mengikuti proses seleksi direksi awal 2020.
"Saya berproses, bahwa saya terpapar kerja di site, saya juga pernah di produksi, tahu keunikan perusahaan dan itu semua berproses," tuturnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menetapkan Claus Wamafma sebagai salah satu Direktur PT Freeport Indonesia di Kementerian BUMN, Jumat, 7 Februari 2020.
"Dia putra Papua yang sudah berkarir selama 20 tahun, dari bawah, dan diusulkan pemerintah mewakili Mind ID di Freeport Indonesia," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.
Claus Wamafma, kata Arya merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelum ditunjuk menjadi Direktur ia menjabat Senior Vice President Social Responsibility and Community Development di Freeport Indonesia.
Masuknya putra Papua sebagai direktur di perusahaan itu, menurutnya menunjukkan bahwa Papua memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Terbukti, bahwa putra Papua mampu mengisi jabatan strategis di sana.
"Pemerintah memang mendorong Freeport Indonesia untuk merekrut orang Papua. Namun, penunjukan direksi dilakukan secara profesional, sesuai tugas yang diembannya," ujarnya. []
