China Sebut Taiwan Tidak Punya Hak Bergabung ke PBB

China, 27 Oktober 2021, menegaskan bahwa Taiwan tidak memiliki hak untuk bergabung dengan PBB
Ilustrasi: Bendera China dan Taiwan dengan pesawat-pesawat militer, 9 April 2021. (Foto: voaindonesia.com - Dado Ruvic/Reuters)

Jakarta – China, 27 Oktober 2021, menegaskan bahwa Taiwan tidak memiliki hak untuk bergabung dengan PBB, setelah AS menyerukan agar pulau demokratis tersebut memiliki keterlibatan yang lebih besar di badan dunia itu.

Dalam pernyataan yang menandai 50 tahun setelah Majelis Umum PBB memutuskan untuk menetapkan Beijing dan menyingkirkan Taipei sebagai anggota, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Selasa, 26 Oktober 2021, mengatakan ia menyesal karena Taiwan semakin disingkirkan dari panggung dunia.

“Sementara masyarakat internasional menghadapi isu global dan kompleks yang jumlahnya belum pernah sebesar ini, penting sekali bagi semua pemangku kepentingan untuk membantu mengatasi masalah ini. Ini mencakup 24 juta orang yang tinggal di Taiwan,” ujar Blinken.

menlu blinken di kolombiaMenteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, berbicara dalam kunjungannya ke Kebun Raya Jose Celestino Mutis di Bogota, Colombia, pada 21 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Luisa Gonzalez)

“Keikutsertaan Taiwan yang bermakna dalam sistem PBB bukanlah isu politik, tetapi masalah pragmatis,” lanjutnya.

“Ini sebabnya kami mendorong semua negara anggota PBB agar bergabung dengan kami mendukung partisipasi kuat dan bermakna dari Taiwan di seluruh sistem PBB dan masyarakat internasional,” lanjutnya.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang menunggu reunifikasi, kalau perlu dengan kekerasan. Pasukan nasionalis melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah dari komunis dalam perang saudara di China.

China membalas pernyataan Blinken dengan pernyataan keras yang kerap dikemukakan, yang menekankan sikap bahwa pemerintahan Taiwan tidak punya tempat dalam panggung diplomasi global.

“Taiwan tidak punya hak untuk bergabung dengan PBB,” kata Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, kepada wartawan.

“PBB adalah organisasi pemerintah internasional yang terdiri dari negara-negara berdaulat… Taiwan adalah bagian dari China,” lanjutnya.

AS telah lama menyerukan bagi diikutkannya Taiwan dalam berbagai aktivitas PBB.

Pernyataan terbaru ini menambah eskalasi retorika diplomatik dan sikap militer terhadap Taiwan.

China secara rutin memperbanyak penerbangan pesawat tempur di dekat pulau itu.

jet tempur chinaSebuah jet tempur PLA J-16 China terbang di lokasi yang dirahasiakan. China menerbangkan lebih dari 30 pesawat militer menuju Taiwan pada 2 Oktober 2021  (Foto: voaindonesia.com/AP)

Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengatakan dalam sebuah forum yang ditayangkan di televisi bahwa AS siap untuk membela Taiwan dari invasi China.

Pernyataan itu segera ditarik oleh Gedung Putih di tengah-tengah peringatan dari China, melanjutkan strategi ketidakjelasan mengenai apakah AS akan campur tangan secara militer jika China menyerang.

AS mengalihkan pengakuannya pada tahun 1979 ke Beijing.

Namun Kongres pada waktu yang sama menyetujui UU Hubungan Taiwan yang mewajibkan pasokan senjata ke pulau itu untuk kepentingan pertahanan dirinya.

Blinken pada Selasa, 26 Oktober 2021, menegaskan kembali bahwa AS tetap mengakui Beijing saja.

Namun ia menekankan catatan demokrasi pulau berpenduduk 23 juta orang itu.

“Taiwan telah menjadi kisah sukses demokrasi,” kata Blinken. “Kami termasuk di antara banyak negara anggota PBB yang menganggap Taiwan sebagai mitra berharga dan teman terpercaya.” (uh/ab)/AFP/voaindonesia.com. []

Konflik Antara China dan Taiwan Terus Berlanjut

China Boikot Nanas Taiwan Dibalas Dengan Tolak Vaksin China

Presiden Taiwan Desak Warganya Lebih Banyak Makan Nanas

Awal Konflik Antara Taiwan dan China

Berita terkait
Amerika Ingin Taiwan Kembali Jadi Anggota PBB
Menlu AS, Antony Blinken, desak negara-negara anggota PBB untuk mendukung Taiwan bergabung kembali sebagai anggota PBB
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.