China Longgarkan Kebijakan Covid Meskipun Ada Kemungkin Kasus Melonjak

Keprihatinan masih tinggi mengenai tingkat vaksinasi Covid-19 yang relatif rendah di kalangan warga lansia
Seorang perempuan pakai masker berlatih skating gaya bebas di arena seluncur es yang biasanya ramai dengan skater di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, China, Minggu, 18 Desember 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Andy Wong)

TAGAR.id, Beijing, China – China terus melonggarkan regulasi “nol Covid” yang paling ketat meskipun berbagai laporan muncul mengenai lonjakan kasus dan kematian terkait Covid-19.

Hari Senin, 19 Desember 2022, media pemerintah melaporkan bahwa warga di Chongqing, salah satu kota terbesar China, dapat bekerja “sebagaimana normalnya,” meskipun mereka menunjukkan gejala Covid-19 yang ringan.

Keprihatinan masih tinggi mengenai tingkat vaksinasi Covid-19 yang relatif rendah di kalangan warga lansia. Media pemerintah melaporkan bahwa tim-tim vaksinasi datang dari rumah ke rumah di Beijing dengan harapan dapat memvaksinasi warga berusia 60 tahun ke atas.

Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 17 Desember 2022 jumlah kasus Covid-19 di China mencapai 376.361 dengan 5.235 kematian.

Masalah potensial lainnya adalah karena sebagian besar China telah menjalani lockdown selama berbulan-bulan, rakyat China memiliki paparan terbatas terhadap virus Covid-19.

warga beijing antre beli obat di apotekBanyak apotek dan toko obat di Beijing, China, dilaporkan kehabisan obat-obat penurun demam seperti Panadol sehingga warga harus antre panjang. (Foto: abc.net.au/indonesian - REUTERS TV via REUTERS/File Photo)

Kantor Berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa otoritas kesehatan China telah melaporkan kematian-kematian pertama akibat Covid-19 di negara itu dalam kurun dua pekan lebih.

Para pejabat China tidak mengikuti metode pelaporan yang sama mengenai kasus dan kematian Covid-19 seperti yang diikuti negara-negara lain. Sebagai contoh, China hanya melaporkan kematian akibat Covid-19 pada orang-orang yang tidak memiliki penyakit komorbid. (uh/ab)/AP/voaindonesia.com dan sumber lain. []

Berita terkait
Warga China Berburu Obat Penurun Demam dan Alat Tes Covid Sampai ke Australia
Hal ini terjadi setelah sejumlah apotek di kota-kota besar di China mulai kehabisan stok setelah antrean yang panjang