China Kecam G7 Tegaskan Taiwan Adalah Urusan Dalam Negeri

Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin, mengecam keras pernyataan menteri luar negeri G7 terkait dukungan kepada Taiwan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin

Jakarta – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Wang Wenbin, mengecam keras pernyataan G7 terkait dukungan kepada Taiwan. Wenbin menyarankan G7 fokus pada pemulihan ekonomi global alih-alih mencampuri "urusan dalam negeri" China.

Otoritas China pada hari Kamis, 6 Mei 2021, mengutuk pernyataan bersama para menteri luar negeri anggota G7 yang menyatakan dukungan mereka terhadap Taiwan dan menyebut Beijing sebagai pengganggu. Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa hal tersebut adalah intervensi besar dalam urusan internal negaranya.

"Hong Kong, Tibet, dan Xinjiang .... semuanya adalah urusan internal China," kata Wenbin kepada wartawan.

Menteri luar negeri dari negara-negara anggota G7 setelah pertemuan di London mengkritik pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China terhadap kaum minoritas Uighur di Xinjiang sekaligus sikap keras mereka terhadap Hong Kong.

china taiwanLetak geografis China dan Taiwan (Foto: gisreportsonline.com)

Selain itu, G7 mengatakan bahwa mereka mendukung Taiwan untuk bergabung sebagai anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Majelis Kesehatan Dunia (WHA). G7 juga menyatakan keprihatinan mereka atas "tindakan sepihak apapun yang dapat meningkatkan ketegangan" di Selat Taiwan.

Wenbin pun menyebut pernyataan tersebut sebagai "tuduhan tidak berdasar." "Ini adalah perusakan tak beralasan dari norma-norma hubungan internasional," ujarnya.

Wenbin menyarankan G7 seharusnya memberi perhatian lebih terhadap pemulihan ekonomi global dan membantu negara-negara berkembang alih-alih "mengobarkan konflik internasional".

"Mereka seharusnya tidak mengkritik dan mencampuri urusan negara lain dengan sikap sombong dan berkuasa, merusak prioritas utama kerja sama antipandemi internasional saat ini," katanya.

kapal taiwanSebuah kapal Penjaga Pantai Taiwan (kiri) dan kapal kargo ikut serta dalam latihan pencarian dan penyelamatan di lepas pantai pulau Taiping di Laut Cina Selatan, 29 November 2016 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Johnson Lai)

Taiwan menyambut dan "akan terus bekerja sama.” Selama ini China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan menentang keras pengakuan atau pembukaan kedutaan besar Taiwan di tingkat internasional, termasuk di Indonesia. China baru-baru ini juga telah meningkatkan aktivitas militer di perairan dekat Taiwan sebagai upaya untuk untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

Berbeda dengan China, pernyataan G7 disambut hangat oleh Taipei dan mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut.

"Taiwan akan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan negara-negara anggota G7, dan terus memberikan kontribusi positif terbesar untuk kesehatan global dan kesejahteraan masyarakat, juga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik," kata juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Xavier Chang [rap/hp (dpa, Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Modernisasi Alutsista Taiwan Untuk Hadapi Serangan China
Untuk menghadapi kemungkinan serangan China, Taiwan tengah gencar memodernisasi Alutsista, termasuk membangun kapal perang dan kapal selam
Taiwan Akan Berjuang Sampai Akhir Jika Diserang Chin
Menlu Taiwan, Joseph Wu, 7 April 2021, menegaskan negaranya akan berjuang sampai akhir jika China menyerang negaranya
Konflik Antara China dan Taiwan Terus Berlanjut
Konflik China dan Taiwan berlanjut dengan kehadiran kapal induk Cina melakukan latihan rutin di dekat wilayah Taiwan