Jakarta - Chile kian dekat untuk mencetak hat-trick juara Copa America 2019. Hanya, La Roja harus menyingkirkan Peru lebih dulu di laga semifinal di Arena do Gremio, Kamis 4 Juli 2019 pagi WIB.
Bila mampu menyingkirkan Peru, maka Chile bakal menghadapi tuan rumah Brasil yang menyingkirkan Argentina. Hanya pelatih Reinaldo Rueda mengabaikan laga final karena dia ingin tim sepenuhnya fokus menghadapi Peru.
Pasalnya, Paulo Guerrero dkk bukan lawan mudah bagi Chile. Keberhasilan menyingkirkan tim favorit Uruguay di perempat final menunjukkan bila La Blanquirroja tetap harus diwaspadai.
Chile sendiri mengawali turnamen dengan hasil memuaskan meski mengalami kekalahan 0-1 dari Uruguay. Sedangkan di perempat final, Chile harus bekerja keras sebelum menaklukkan Kolombia 5-4 lewat adu penalti.
Di laga semifinal, Rueda kembali memakai formasi 4-3-3 dengan tidak mengubah sektor belakang. Duo bek tengah kembali ditempati kapten Gary Medel dan Guillermo Maripan. Sedangkan full-backs diisi Mauricio Isla dan Jean Beausejour. Mereka membentengi kiper Gabriel Arias.
Di tengah, gelandang bertahan Erick Pulgar kembali menjadi andalan untuk melapis lini belakang sekaligus menjadi penyeimbang. Bila Pulgar menjalankan tugas dengan baik, Arturo Vidal akan lebih mudah mengatur irama permainan La Roja. Gelandang Barcelona ini akan bahu-membahu dengan bintang Bayer Leverkusen Charles Aranguiz.
Striker Manchester United Alexis Sanchez kembali menjadi ujung tombak tim. Meski gagal total di Man United, Sanchez benar-benar menjadi pilar utama Chile. Perannya tak sekadar memimpin serangan tetapi juga mendongkrak mental pemain. Di laga ini, Sanchez kembali ditopang Jose Pedro Fuenzalida di kanan dan Eduardo Vargas bermain di kiri.
Kehilangan Jefferson Farfan
Peru terancam kehilangan kehilangan pemain andalan Jefferson Farfan yang mengalami cedera lutut. Selain Farfan, pelatih Ricardo Gareca bisa menurunkan semua pemain karena tidak ada yang cedera atau akumulasi kartu kuning.
Gareca tetap memakai formasi 4-2-3-1 dengan mempertahankan kiper Pedro Gallese. Sektor belakang juga tak ada perubahan. Kuartet di lini pertahanan mengandalkan Luis Advincula dan Miguel Trauco sebagai full-backs. Sedangkan Carlos Zambrano dan Luis Abram berpartner di jantung pertahanan.
Posisi gelandang bertahan yang diisi Renato Tapia dan Yoshimar Yotun akan menjadi kunci meredam serangan Chile yang dibangun Vidal dan Aranguiz. Sedangkan kreativitas Christian Cueva yang menggantikan Farfan akan menjadi harapan untuk menghidupkan permainan Peru. Dia akan ditopang Andre Carrillo dan Edison Flores yang lebih banyak bermain di sayap.
Guerrero akan menjadi ujung tombak yang diharapkan mampu menembus pertahanan Chile. Ini menjadi tugas tak mudah bagi dirinya karena solidnya sektor belakang Chile yang baru kemasukan dua gol ini.
Di laga tersebut, Chile masih diunggulkan mampu mengatasi Peru. Apalagi rekor pertemuan kedua tim sangat memihak Chile yang sudah 45 kali mengalahkan lawannya. Sedangkan Peru hanya menang 22 kali dan 14 pertandingan lain berakhir imbang. Pertemuan terakhir kedua tim di Copa America terjadi pada 2015. Saat itu, Chile menang 2-1.
Chile yang mengandalkan Sanchez memang menjadi kunci menghadapi Peru. Apalagi dia ditopang Vidal dan Vargas. Bursa pun mengunggulkan Chile dengan nge-voor Peru setengah (1/2). Chile berpeluang menang dengan skor minimal 2-0.
Namun mereka tetap tak bisa meremehkan. Pasalnya bursa justru memberi tips pada Peru. Artinya skor tipis bisa terjadi atau Peru hanya kalah satu gol. Skenario lain, Peru bisa memaksakan hasil imbang dan menyelesaikan pertandingan lewat perpanjangan waktu dan adu penalti.
Prakiraan Susunan Pemain
Chile (4-3-3): Arias-Isla, Medel, Maripan, Beausejour; Aranguiz, Pulgar, Vidal; Fuenzalida, Vargas, Sanchez
Peru (4-2-3-1): Gallese- Advincula, Zambrano, Abram, Trauco; Tapia, Yotun; Carrillo, Cueva, Flores; Guerrero
Bursa
Chile vs Peru 0:1/2 (tips Peru)
Baca juga:
