Jakarta - Majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo kembali memicu kontroversi lantaran menampilkan karikatur Ratu Elizabeth dan Meghan Markle di halaman sampulnya. Dalam gambar tersebut, sang Ratu berlutut di leher Meghan.
Sehingga, tabloid itu pun kini banjir kecaman. Selain itu, banyak juga yang merasa apa yang dilakukan Charlie Hebdo menjijikan. Sebab, Karikatur tersebut membuat publik mengingat kematian tragis George Floyd yang lehernya ditekan oleh polisi hingga tewas karena tak bisa bernapas.
Karikatur yang diterbitkan pada Sabtu,13 Maret 2021 waktu setempat itu berjudul "Pourquoi Meghan a Quitte Buckingham" yang artinya mengapa Meghan meninggalkan Buckingham. Serta balasan kutipan Meghan yang mengatakan, "saya tidak bisa bernapas lagi".
Karikatur ini, muncul selang beberapa hari setelah Meghan melakukan wawancara dengan Oprah Winfrey. Dalam wawancara yang tayang 7 Maret itu, Meghan menuding keluarga kerajaan melakukan rasisme, di mana seorang anggotanya keluarga mengungkapkan kekhawatiran tentang seberapa gelap kulit putranya, Archie ketika dilahirkan.
Kejadian itu, membuat Meghan sangat terisolasi dan sengsara sebagai anggota keluarga kerajaan sehingga dia memiliki pikiran untuk bunuh diri. Istana Buckingham sendiri menyatakan bahwa tuduhan tersebut sangat mengkhawatirkan dan akan menyelidikinya. []