Cerita di Balik Piala Oscar, Penghargaan Tertinggi Insan Perfilman Dunia

Piala Oscar merupakan penghargaan untuk menghargai karya dalam industri film Amerika.
Piala Oscar. (Foto: Instagram/dudurn_oficial)

Jakarta, (Tagar 25/2/2019) - Academy Awars bermula dari patung ksatria yang dibuat seseorang yang berasal dari Los Angeles, Cedric Gibbons. 

Patung Oscar berdiri diatas gulungan film, dengan pedang ditangannya. Semakin populer karena Margaret Herrick, seorang pustakawan. Melihat patung itu seperti pamannya bernama Oscar, dan dikenal masyarakat dunia hingga saat ini.

Academy Award atau disebut juga piala Oscar merupakan penghargaan untuk menghargai karya dalam industri film Amerika. Penghargaan berupa sebuah salinan patung diberikan dengan berbagai kategori.

Pemberian penghargaan pertama kali diberikan untuk menghargai kerja keras anggota profesional pekerja film, Academy Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS). Penghargaan itu diberikan pada saat makan malam disebuah hotel Hollywood Roosevelt, Los Angeles, Amerika Serikat.

Perbincangan saat makan malam itu menghasilkan keputusan, bahwa art director MGM , Cedric Gibbons akan memberikan desain patung ksatria dengan pedang ditangan berdiri diatas gulungan film, kemudian seorang pematung, George Stanley membuat desain tersebut menjadi sebuah ukuran tiga dimensi.

Sebenarnya, piala yang diberikan kepada para pemenang Academy Awards bernama resmi Academy Award of Merit. Namun, memang piala tersebut lebih terkenal dengan sebutan piala Oscar.

Menurut cerita yang banyak beredar, sebutan piala Oscar dicetuskan oleh Margaret Herrick yang merupakan seorang pustakawan Academy Awards.

Katanya, Margaret Herrick pernah menyebutkan bahwa rupa piala berlapis emas tersebut mirip dengan pamannya yang bernama Oscar. Sejak saat itulah, sebutan Oscar pun melekat pada piala tersebut.

Patung yang terbuat dari perunggu itu juga dilapisi logam campuran, Britanium, dan emas. Dengan tinggi 34,3 cm, dan berat 3,8 kg.

Perayaan piala Oscar pada perang dunia kedua, menggunakan piala yang terbuat dari campuran semen, besi, dan kapur alias plester yang kemudian diwarnai.

Hal itu terjadi karena kekurangan logam sebagai bahan dasar pembuatan piala Oscar. Setelah melewati peristiwa tahun 1939, piala Oscar dibuat dari bahan dasar emas. Sehingga dalam pembuatan satu piala harus menghabiskan biaya sekitar 696 USD, setara hampir 10 juta rupiah.

Seiring berjalannya waktu, pemberian penghargaan Oscar pun disiarkan secara langsung oleh lebih dari 200 negara, di televisi pada tahun 1953. Dalam kesempatan itu aktor, Emil Jannings merupakan peraih pertama dalam kategori peran aktor terbaik pada film The Way of All Flesh tahun 1927 dan The Last Command 1928.

Namun dalam sepanjang sejarah, dari tahun ke tahun mengalami perkembangan, termasuk didalamnya eksplorasi pekerja seni dengan teknologi. Hingga saat ini telah ada 24 kategori penghargaan, mengingat sebelumnya hanya untuk 12 kategori. Dalam 24 kategori telah dibuat sebanyak 3,048 patung.

Dalam sejarah perhelatan Academy Awards dari tahun 1929 sampai 2018, Walt Disney menjadi pemenang penghargaan terbanyak dalam kelompok perseorangan.

Seorang produser film, sutradara, animator dan pengisi suara yang paling berpengaruh pada abad ke-20, Walt Disney tercatat mendapatkan kesempatan untuk masuk nominasi sebanyak 59 kali. Dari jumlah tersebut, Walt Disney berhasil menang 26 kali yang mana terdiri dari 22 piala Oscar dan empat penghargaan kehormatan (Academy Honorary Award).

Selain Walt Disney, sejumlah film-film juga memenangkan penghargaan Academy Awards, diantaranya, Ben Hur (1959), Titanic (1997), dan The Lord of the Rings: The Return of the King (2003). []

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi