Cerita AHY Soal Wasiat Ani Yudhoyono Sebelum Wafat

Sebelum tutup usia pada umur 67 tahun, Kristiani Herrawati atau lebih akrab disapa Ani Yudhoyono, mewasiatkan pesan.
Ani Yudhoyono bersandar pada bahu putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ani menjalani perawatan di rumah sakit Singapura karena kanker darah. (Foto: Instagram/Ani Yudhoyono)

Jakarta - Sebelum tutup usia pada umur 67 tahun, Kristiani Herrawati atau lebih akrab disapa Ani Yudhoyono, mewasiatkan pesan yang menyejukkan bagi segenap bangsa dan masyarakat Indonesia.

Diceritakan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ani mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang majemuk ini, untuk bersatu padu, tidak lagi tercerai berai, demi menyongsong kesejahteraan bersama.

"Kami mengajak segenap bangsa Indonesia untuk bersama-sama bergandengan tangan ke depan mewujudkan cita-cita mulia (Ani Yudhoyono), yakni mencapai kerukunan, kedamaian, kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua sesuai dengan mimpi besar Ibunda Ani Yudhoyono," kata Agus saat berpidato di Taman Makam Pahlawan (TMP), pada Minggu 2 Juni 2019.

Baca juga: Wajah Sedih SBY Antar Ani Yudhoyono ke Liang Lahad

Sebagai mantan ibu negara, lanjutnya, Ani adalah sosok yang halus dan mencintai rakyat tanpa batas, tanpa sekat perbedaan identitas.

Semasa hidupnya, Ani Yudhoyono dikenal sebagai sosok yang setia, kuat, tangguh, dan inspiratif, sarat dengan nilai-nilai sebagai perempuan yang lahir dari keluarga prajurit, istri prajurit, dan ibu dari seorang prajurit TNI.

"Bagi kami, beliau bukan hanya seorang istri yang setia yang mendampingi kemana pun suami pergi saat suka maupun duka. Beliau adalah seorang ibu yang penuh cinta, selalu peduli dan memberikan sayangnya kepada anak cucu," kata Komandan Kogasma ini.

Baca juga: AHY: Memo, We Love You and We Will Forever Miss You

Menurut Agus, sentuhan hangat serta ragam gagasan yang Ani cetuskan semasa hidup, akan abadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

AHYAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan sambutan seusai pemakaman ibundanya, Ani Yudhoyono, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu, 2 Juni 2019. (Foto: Tagar/Morteza Albanna)

"Karya beliau seperti lima pilar Indonesia, yaitu Program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif dan Indonesia Peduli adalah sebagai wujud implementasi dan hasil kerja keras bagi bangsa dan negara," ungkap suami Annisa Pohan itu.

Dalam buku berjudul 'Kepak Sayap Istri Prajurit' yang dituliskan oleh Ani Yudhoyono, ia mengatakan, "Setiap dari kita akan berpulang menyatu dengan tanah. Saat itu, datang nilai-nilai yang ditinggalkan manusia sepanjang hidupnya lah yang akan mengharumkan peristirahatannya yang terakhir," ucap Agus mengisahkan.

Baca juga: Ani Yudhoyono di Mata Jokowi

Untuk itu, ia meminta kepada segenap tokoh bangsa Tanah Air, tokoh politik, tokoh bangsa yang datang dari luar negeri, serta seluruh masyarakat Indonesia, untuk membukakan pintu maaf selebar-lebarnya untuk Ani Yudhoyono, atas segala kealpaan maupun kekhilafan semasa hidup.

"Marilah kita iringi kepergian ibunda Ani Yudhoyono dengan doa ikhlas sekiranya Allah menganugerahkan tempat terbaik di sisinya. Selamat jalan memo. Terima kasih atas segala pengorbanan dan pengabdian untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Doa terbaik kami seluruh rakyat Indonesia, menyertai langkah dan kepergianmu. Tuhan bersama kita," tutup Agus. []

Berita terkait
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.