Cara Risma Imbau Warga Perumahan Elit Tak Keluar Kota

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini gencar mengimbau kepada warga agar tidak memanfaatkan libur natal dan tahun baru dengan keluar kota.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat melakukan imbauan di sejumlah perumahan elit tentang imbauan tidak liburan di luar kota. (Foto: Tagar/Pemkot Surabaya)

Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini semakin intensif mengingatkan warga agar tidak keluar kota untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Bahkan, Risma keluar masuk sejumlah perumahan elit di Surabaya untuk menyampaikan imbauan tersebut.

Selain mengimbau warga agar tak bepergian ke luar kota, Risma juga membagikan masker di sepanjang perjalanan itu. Dengan dibonceng motor listrik, ia tak henti-hentinya mengingatkan warga menggunakan pengeras suara agar kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Karena kalau dilihat datanya, usianya itu range remaja dan range pekerja, dan rata-rata mereka tinggal di perumahan menengah atas.

"Bapak-ibu sekalian saya mohon dengan hormat agar liburan kali ini tak bepergian ke luar kota jika itu tidak penting. Sebab, saat ini kasus Covid-19 di luar kota meningkat," ujar Risma, Minggu, 20 Desember 2020.

Beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga nampak mengikuti di belakang Risma menggunakan motor. Mereka terlihat siap dengan membawa bungkusan masker akan dibagikan kepada warga.

Risma menyatakan saat ini memang kasus Covid-19 sedang meningkat, makanya ia kembali mengingatkan masyarakat agar mentaati protokol kesehatan. Terutama bagi warga yang tinggal di perumahan menengah atas dan sering bepergian ke luar kota.

“Karena kalau dilihat datanya, usianya itu range remaja dan range pekerja, dan rata-rata mereka tinggal di perumahan menengah atas. Jadi bukan di kampung lagi, kalau dulu awal-awal (pandemi) di kampung,” tutur dia.

Berdasarkan data tracing Pemkot Surabaya, saat ini sebagian besar yang terkena Covid-19 tinggal di perumahan menengah atas. Dan, mereka yang terpapar setelah bepergian dari luar kota. Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini Risma fokus menyasar ke beberapa kawasan perumahan elit.

“Hampir 75 persen tinggal di perumahan menengah atas, jadi kenapa saya tadi masuk ke perumahan-perumahan. Makanya saya tadi sampaikan untuk sementara kalau tidak terpaksa tidak ke luar kota dulu,” ujar dia.

Selain warga di kawasan perumahan menengah atas, data Pemkot Surabaya juga mencatat yang terpapar Covid-19 sebagian merupakan para pekerja. Untuk mencegah hal itu, pihaknya bakal memasifkan sosialisasi protokol kesehatan melalui surat edaran.

“Kita akan buat surat edaran ke kantor-kantor lagi. Kita akan berikan surat untuk masing-masing kantor, pertokoan dan industri agar taat lagi terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.

Meski demikian, bagi warga yang tidak bisa menghindari pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan, Risma juga mengingatkan mereka agar dapat menjaga diri dan melindungi keluarganya. Apalagi, rata-rata saat ini yang terpapar itu dari kluster rumah.

“Mereka memang melakukan protokol kesehatan, cuma mereka kemudian menular di rumahnya sendiri. Dalam satu rumah itu ada yang kena 4, ada yang kena sampai 5 orang,” ucap dia. []

Berita terkait
Kapolrestabes Surabaya: Tindak Tegas Jambret Lukai Anak
Seorang ibu menjadi korban jambret di Jalan Tidar, Surabaya. Meski tasnya aman, tetapi anaknya terluka parah di bagian kepala.
Jenis Terompet yang Diimbau Tak Dijual di Surabaya
Pemkot Surabaya menilai terompet ditiup bisa memiliki risiko penularan Covid-19 cukup besar.
Kronologi Pemotor Sejoli Mesum di Traffic Light di Surabaya
Dua orang Pemotor yang videonya viral karena berbuat mesum adalah pasutri. Mereka berdua menyerahkan diri ke polisi pasca videonya viral.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi