Cara Jokowi Jawab Kelakar Jatah Menteri Megawati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki cara sendiri menjawab kelakar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal jatah menteri.
Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Kamis, 8 Agustus 2019. (Foto: Instagram/@gerindra)

Bali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki cara sendiri menjawab kelakar yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Saat Kongres V PDI Perjuangan, Megawati berkelakar 'jatah' menteri untuk PDI Perjuangan harus lebih banyak dibandingkan dengan partai politik pendukung lainnya.

"Tadi disampaikan jangan empat, tapi kalau yang lain dua, PDIP empat, kan sudah dua kali. Jadi, kalau yang lain tiga, ya belum tentu juga," ucap Jokowi dalam sambutan di acara Kongres V PDIP di Bali, Kamis, 8 Agustus 2019, seperti dilansir dari Antara.

Tapi yang jelas, PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminannya saya.

Kendati tidak membeberkan secara pasti berapa jatah menteri untuk PDIP, Jokowi menjamin PDIP akan mendapat jatah menteri paling banyak di antara partai yang lain.

"Tapi yang jelas, PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminannya saya," kata Jokowi.

Tak hanya menjawab kelakar Megawati, Jokowi pun menyampaikan harapannya agar perhelatan Kongres V PDIP dapat meneguhkan tekad kader PDIP sebagai calon pemimpin di masa mendatang. 

Tentu saja agar cita-cita PDIP bisa kembali menang untuk periode 2024. []

Baca juga:


Berita terkait
Komentar PDIP Tentang Koalisi Minta Jatah Menteri
Wakil Sekjen PDI Perjuangan perihal partai anggota Koalisi Indonesia Kerja yang meminta jatah menteri.
Golkar Minta Jatah Menteri Sewajarnya ke Jokowi
Partai Golkar membenarkan bakal meminta jatah menteri kepada Jokowi. Hanya saja dengan kuota sewajarnya.
0
Keuntungan dan Kerugian Anies Baswedan Menerima Sunny Tanuwidjaya
Apakah Anies Baswedan akan dapat keuntungan atau justru dapat kerugian dengan dukungan Sunny Tanuwidjaya yang pernah dekat dengan Ahok dan PSI.