Cara Irfan Hakim Pertahankan Bisnisnya di Era Digital dan Pandemi

eknologi semakin maju mau tidak mau harus membuat pelaku usaha mengembangkan dan memanfaatkan usahanya.
Irfan Hakim. (Foto: Tagar/Instagram/@irfanhakim75)

Jakarta - Teknologi semakin maju mau tidak mau harus membuat pelaku usaha mengembangkan dan memanfaatkan usahanya. Belum lagi pandemi yang tak kunjung usai, banyak dari kita yang terkena dampaknya. Namun, kedua hal itu tidak melumpuhkan Irfan Hakim untuk terus memperlebar usahanya.

Pria kelahiran Bandung ini sudah merambah ke YouTube sebagai salah satu usahanya. Di tahun 2021 menjadi tahun keempatnya aktif di sana. Awalnya, Irfan hanya merekrut dua orang untuk bekerja dengannya dan mengandalkan kamera ponsel untuk merekam. Sekarang, ia sudah mempunyai sekitar tiga puluh lebih karyawan hanya untuk saluran YouTube-nya.

“Sejujurnya penghasilan saya di televisi sudah cukup bisa menghidupi saya dan keluarga. Saat saya masuk ke dunia digital, seperti YouTube, ternyata alhamdulillah saya bisa menghidupi tidak hanya keluarga, ada begitu banyak orang-orang yang berharap dan juga bergantung hidupnya dari YouTube yang saya jalani,” kata Irfan Hakim dalam acara talkshow yang diadakan Universitas Terbuka, Rabu, 15 Desember 2021.

Irfan Hakim mempunyai enam saluran YouTube, yaitu deHakims Channel untuk dunia binatang, deHakims Junior untuk keluarganya, deHakims Story tentang kegiatan sosial, deHakims Aviary mengenai dunia burung, d’Aviary untuk dunia burung di kalangan Internasional, dan AishaKeem untuk anaknya.

Dikenal dengan mottonya ‘No PHK di kala pandemi’, Irfan Hakim berhasil mempertahankan usahanya tanpa memberhentikan karyawannya. Irfan mengatakan untuk memecat mereka tidak tega. Ia pun mencari jalan lain, seperti menarik beberapa karyawan di usaha baksonya pindah ke saluran YouTube.

“Saya sangat takut untuk memutuskan rezeki orang. Takut sekali, kecuali orangnya memang berniat memutuskan rezekinya sendiri. Misalnya, bekerja tidak benar dan tidak maksimal dengan kekuatannya. Ketika dia masih benar, saya mencari solusi, mencari celah untuk memposisikan orang tersebut di posisi lain yang kira-kira mampu,” ungkap Irfan Hakim.


Saat saya masuk ke dunia digital, seperti YouTube, ternyata alhamdulillah saya bisa menghidupi tidak hanya keluarga, ada begitu banyak orang-orang yang berharap dan juga bergantung hidupnya dari YouTube yang saya jalani.


Irfan bercerita usaha parfumnya di tengah pandemi ini tidak mati. Ia menjualnya melalui digital. Begitu juga dengan usaha baksonya yang dilakukan dengan dibekukan untuk lebih tahan lama dan dijual melalui e-commerce.

“Kita harus bersaing dengan dunia digital yang dipenuhi mesin dan robot ini. Kalau kita bersaing dengan tenaga, semuanya kalah. Yang tidak dimiliki robot dan mesin adalah kreativitas. Dengan kreativitas kita bisa menciptakan lapangan kerja yang lain,” ujar Irfan.

Irfan juga berbagi cara jitu untuk memperkembangkan dan mempertahankan usahanya. Ia mengatakan dengan mengikuti perkembangan zaman, seperti promosi di Instagram, Facebook, dan Tiktok. Saat ini dengan hanya bermodalkan ponsel dan kreativitas sudah bisa menarik perhatian.

“Cari perhatian, cari identitas diri, cari apa yang membuat kita beda dari yang lain. Hal itu yang bisa membuat kita percaya diri. Sesuatu yang menurut kita normal dan biasa, ya bisa jadi buat orang lain itu tidak biasa,” tambah Irfan.[]


(Retno Ayuningrum)

Baca Juga:

Berita terkait
Tips Membeli Mobil Untuk Investasi Bisnis Rental
Hanya saja, tetap perhatikan budget yang Anda miliki apakah mobil baru atau bekas yang akan dipilih. Anda sendiri yang lebih tahu hitungannya.
4 Cara Menganalisis Kegagalan Bisnis
Berikut ini adalah 4 cara menganalisi kegagalan dalam menjalankan sebuah bisnis. Mari simak lebih dalam di artikerl ini.
Inilah Tips Mejalankan Bisnis Sambil Bekerja
Jika seseorang baru saja terjun dan melibatkan diri dalam dunia bisnis maka harus bisa mengatur waktu dengan baik.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.