Cara Desainer Lokal Pernah Jualan di Menara Eifel Lawan Pandemi

Ia sempat berjualan di kaki Menara Eiffel, Paris, Perancis. Desainer ini mengungkapkan caranya bangkit dari bisnis lawan imbas pandemi.
Meeta Fauzan, desainer Indonesia yang sempat berjualan di kaki Menara Eiffel, Paris, Perancis.

Jakarta - Meeta Fauzan, seorang desainer sekaligus pemilik butik di wilayah Coblong, Kota Bandung cukup lama menggeluti industri kain dan busana. Sempat berjualan di kaki Menara Eiffel, Paris, Perancis, Meeta mengungkapkan bagaimana mereknya lawan imbas dari pandemi. 

"Mulai usaha sekitar tahun 1994. Awalnya mendesain baju biasa, untuk kuliah atau pesta dan sebagainya. Pada tahun 2003, barulah berfokus dibidang busana muslim," ujar Meeta.

Cara itu cukup berhasil. Penjualan produk saya mulai naik kembali.

Justru dibidang itulah bisnis yang dijalaninya mulai merangkak naik. Hingga puncaknya pada tahun 2018 lalu, Meeta berkesempatan memamerkan busana karyanya di bawah kaki Menara Eiffel Paris. Di sana, Meeta membawa busana-busana andalannya. Yaitu busana muslim dengan corak-corak khas Indonesia dipadukan dengan kain tenun dan batik.

Namun, akhir-akhir ini usahanya pun ikut terpukul dampak pandemi Covid-19. Tak langsung patah semangat, Meeta memutar otak untuk menemukan solusi agar usahanya dapat bertahan.

Meeta FauzanBusana karya Meeta Fauzan, desainer Indonesia yang sempat berjualan di kaki Menara Eiffel, Paris, Perancis.

Salah satunya dengan menerapkan usaha berbasis sociopreneur. Bagi siapa pun yang membeli produk busananya, maka sebagian hasilnya akan didonasikan dalam bentuk masker untuk pihak yang membutuhkan.

"Cara itu cukup berhasil. Penjualan produk saya mulai naik kembali. Namun, lama kelamaan orang malah cenderung ingin donasi saja. Hingga akhirnya terkumpul uang donasi sebanyak Rp 60 juta," ujar perempuan kelahiran 9 Maret 1969 ini.

Baca juga:

Meeta tidak menyangka terkumpul uang donasi sebanyak itu. Akhirnya, uang tersebut tidak hanya dalam bentuk masker. Melainkan digunakan membeli sembako dan dibagikan ke beberapa yayasan yatim piatu dan kampung-kampung perajin batik. Terutama para perajin batik di Cirebon, tempat Meeta memperoleh bahan baku pembuatan produknya.

Meta merupakan salah satu penerima manfaat Program Kemitraan disektor industri kain dari Program Kemitraan PT. Pertamina (Persero). Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, cara Meeta Fauzan dalam memasarkan produknya patut diapresiasi.

"Terdapat business forum dan business matching dengan buyer asing untuk memperkenalkan produk UMKM kita ke pembeli asing. Konsep sociopreneur yang diterapkan juga dapat ditiru UMKM lain, sehingga manfaatnya bisa dirasakan banyak orang," ujar Fajriyah. 

Berita terkait
Tips Makeup Natural Korea ala Bintang K-Pop IU
Tak banyak memoles wajahnya dan pede dengan gaya makeup natural, penyanyi K-Pop IU tetap mempesona.
10 Gaya Selebriti Hijab saat Gowes Sepeda, Anti Ribet-ribet Club
Meski hijab, gaya para selebriti tetap simpel dan kece saat gowes sepeda menembus jalanan. Pokoknya anti ribet-ribet club deh.
5 Pesona Nia Ramadhani Tak Luntur Meski Main Bareng Anak
Selain pandai bersikap ke buah hati, soal penampilan, pesona Nia Ramadhani tetap tak luntur meski telah memiliki tiga anak.