Cak Imin: Aswaja Sabuk Spiritual Satukan Bangsa

Dijelaskan Cak Imin, Aswaja adalah sabuk spiritual yang menyatukan spirit dan semangat bangsa agar tidak mudah terpecah oleh adu domba kelompok ekstrim atau negara lain.
Cak Imin Aswaja Satukan Indonesia. Inisiator Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, saat menghadiri khataman Alquran bersama 50 ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11). (Foto: Yon)

Pekalongan - (Tagar 18/11/2017) - Inisiator Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan, gerakan Nusantara Mengaji dan mentradisikan semaan dan kajian Alquran di berbagai daerah bertujuan untuk menguatkan bangsa dan negara.

Pernyataan tersebut dikemukakan saat menghadiri khataman Alquran bersama 50 ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11/2017).

Lebih lanjut Cak Imin mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya warga Pekalongan untuk istiqomah memegang teguh Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) agar rajutan tali persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga dengan baik.

"Insya Allah jika kita masih berpegang pada Islam Aswaja maka kita akan tetap bersatu, tidak seperti negara-negara lain yang banyak terpecah seperti Rusia, Balkan dan lainnya," kata Cak Imin di lokasi acara.

Dijelaskan Cak Imin, Aswaja adalah sabuk spiritual yang menyatukan spirit dan semangat bangsa agar tidak mudah terpecah oleh adu domba kelompok ekstrim  atau negara lain.

Di sinilah NU memiliki peran. Menurut Cak Imin, NU sejak didirikan telah mengikat bangsa ini dengan sabuk Aswaja sehingga tetap dalam semangat religius yang makin menggelora.

"Di antara ghirah keagamaan saat ini ada yang menumpang ditarik-tarik untuk menjadi jihadis di negara-negara lain baik ke Thailand, Filipina dan Suriah. Hal itu menujukkan mereka belum paham makna sesungguhnya mencapai surga," tegas Cak Imin.

Berbeda halnya dengan cara NU merajut tali persatuan bangsa dengan Aswajanya. Dikatakan Cak Imin, NU tidak pernah memberikan iming-iming kepada siapapun menjadi "pengantin surga" seperti yang kerap digaungkan kelompok radikal.

"Mendambakan pengantin surga itu keliru, mereka enggak yakin akan Islam seperti yang kita yakini di Aswaja NU. Kalau kita ikut para kyai NU, insya Allah kita akan selamat di dunia dan akhirat," pungkas Cak Imin. (yon)

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.