Busana Muslim Milenial untuk Ramadan

Motif batik Kawung berupa bulatan ditata rapi secara geometris yang ditafsirkan gambar bunga lotus dengan empat lembar mahkota bunga.
Ilustrasi Batik Semarang motif Kawung. (foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Busana muslim menjadi hal wajib bagi umat Islam. Terlebih lagi bagi generasi milenial yang selalu menyesuaikan perkembangan mode.

Busana tersebut bisa dikenakan saat berjumpa dengan kerabat, kawan atau relasi selama Ramadan. Di bulan puasa ini akan banyak undangan untuk buka bersama (bukber).

Memilih busana muslim tidak melulu masalah selera. Apalagi bagi mereka yang berjiwa muda dan aktif. Tentu butuh penyesuaian agar tampilan bisa mengikuti tren, tapi tetap nyaman dipakai.

Tren ini memang lebih menyasar kalangan milenial. Dan pemilihan warna monokrom karena warna tersebut selalu eksis meskipun sudah jadi tren sejak tahun lalu

Ina Priyono, desainer kondang asal Semarang mencoba menyuguhkan sejumlah desain busana muslim terbaru yang sedang banyak digandrungi kalangan milenial. Dia menampilkan beberapa koleksinya di acara buka bersama yang mengambil tempat di Hotel Ibis jalan Gajah Mada Semarang.

Salah satu koleksinya adalah busana muslim warna monokrom yang memadukan batik kawung dengan motif batu dan garis.

Tren ini memang lebih menyasar kalangan milenial. Dan pemilihan warna monokrom karena warna tersebut selalu eksis meskipun sudah jadi tren sejak tahun lalu, tutur Kepala Produksi Ina Priyono The Moslem Wear, Nilawati Kusumadewi, Selasa 7 Mei 2019.

Batik Kawung adalah batik dengan motif bulatan mirip buah kawung yang ditata rapi secara geometris. Motif ini seringkali juga ditafsirkan sebagai gambar bunga lotus dengan empat lembar mahkota bunga yang merekah. Selain itu, motif ini juga bisa dipadupadankan dengan motif batu dan garis serta warna monokrom. Generasi milenial pasti menyukai motif di batik Kawung ini.

Warna monokrom jika dimasukkan motif apapun, saya rasa selalu masuk, tutur Nilawati.

Dengan tambahan kerudung turban, membuat tampilan lebih simpel dan milenial. Turban juga bisa dipadupadankan dengan kerudung polos yang dimasukan ke dalam sehingga terlihat simpel dan elegan. Bahan yang digunakan jenis linen sehingga tidak terasa panas saat dikenakan.

Sedangkan untuk bahan busana biasanya pakai katun yang lebih bisa menyerap keringat. Bahan menjadi faktor utama karena pemakainya biar merasa nyaman dahulu, beber dia.

Ada lima busana muslim Milenial yang dikenalkan Ina Priyono malam itu. Meski bertema sama namun dari sisi model terdapat perbedaan yang cukup menonjol.

Dua busana dengan keseluruhan motif batik berada di bagian depan dan yang lain adalah motif dengagn garis dengan model ikat pita di bagian depan. Penambahan ikat pita dirasa lebih modern dan sporty mewakili semangat milenial.

Saya rasa para milenial lebih menyukai sedikit model jadul namun dibuat lebih kekinian, tambah dia.

Ajang Pamer Desainer Semarang

Di tempat yang sama General Maneger Hotel Ibis Semarang Wiwied Nurseka mengatakan, kegiatan buka bersama rutin diselenggarakan di hotel Ibis. Tujuan Kegiatan tersebut, selain untuk merekatkan rasa kekeluargaan, juga menjadi ajang untuk menampilkan karya para desainer asal Semarang.

Kami hadirkan desainer Semarang yang bisa menginspirasi para tamu ketika menyambut ramadan. Dan di setiap even memang kami hadirkan desainer beda dengan karya busananya sesuai tren atau momen yang ada, tukas Wiwied. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.