Buronan MIT Tewas dalam Operasi Madago Raya di Sulawesi Tengah

Sedikitnya dua teroris MIT tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Operasi Madago Raya di wilayah hutan pegunungan Sulteng
Anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah, 7 November 2020, saat lakukan penyisiran di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Kota Palu. Sulawesi Tengah, cari dua DPO teroris MIT. Kedua DPO itu akhirnya ditangkap dalam kondisi tewas 17 November 2020 (Foto: voaidonesia.com/Yoanes Litha)

Palu, Sulteng – Sedikitnya dua teroris dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tewas dalam kontak tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya di wilayah hutan pegunungan Desa Astina Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu, 18 September 2021, sore. Yoanes Litha melaporkannya untuk VOA.

“Diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan. Kedua jenazah masih di sana,” kata Wakil Penanggung Jawab Komando Operasi (PJKO) Operasi Tinombala Brigjen TNI Farid Makruf saat dihubungi wartawan dari Poso, Sabtu,18 September 2021, malam.

Ali Ahmad alias Ali Kalora, asal Ambon, Maluku merupakan pimpinan utama MIT setelah kematian Santoso, yang ditembak mati aparat dalam operasi Tinombala pada 18 Juli 2016 silam. Ali Kalora, yang sudah lima tahun buron, merupakan salah seorang teroris paling dicari aparat Indonesia. Dalam operasi Tinombala yang menewaskan Santoso, Ali kabur bersama enam teroris lain, yaitu Qatar, Namnung, Nae, Basir, Abu Alim, dan Kholid.

Tiga bulan setelah memimpin MIT, pada Oktober 2016 aparat berhasil menangkap istri Ali, yaitu Tini Susantika alias Umi Fadel, dalam keadaan hamil tua. Lagi-lagi, Ali lolos dari operasi perburuan itu.

anggota brimob polda sulteng penyisiranAnggota Brimob Polda Sulawesi Tengah, 7 November 2020, saat melakukan penyisiran di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Kota Palu Sulawesi Tengah, mencari keberadaan 2 DPO teroris MIT. Kedua DPO itu akhirnya ditangkap dalam kondisi tewas pada 17 November 2020 (Foto: voaidonesia.com/Yoanes Litha)

Namun dalam operasi di Parigi Moutong akhir pekan ini Ali tersudut. Ia tewas di tangan aparat. Sejumlah besar barang bukti juga berhasil disita aparat dalam operasi itu, antara lain satu pucuk senjata api M16, telepon seluler, dan bom rakitan.

Hingga laporan ini disusun mayat kedua teroris sedang dalam proses evakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara, Polda Sulteng, di Palu.

Dengan tewasnya kedua teroris itu saat ini kekuatan kelompok teroris MIT diperkirakan tinggal empat orang.

Dalam catatan VOA, Satgas Madago Raya sepanjang tahun 2021 telah melumpuhkan tujuh teroris anggota MIT. Sebelumnya dua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), yaitu Samid alias Alvin dan Irul tewas dalam kontak tembak di pegunungan Andore, Desa Tambarana Kabupaten Poso pada 1 Maret 2021.

Kemudian tiga lainnya masing-masing Rukli, Abu Alim alias Ambo dan Qatar alis Farel alias Anas tewas dalam dua peristiwa penyergapan terpisah pada 11 dan 17 Juli 2021 di Kabupaten Parigi Moutong.

Kelompok MIT selama ini bergerak secara gerilya di hutan pegunungan yang berada di wilayah Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Sigi (yl/em)/voaindonesia.com. []

Ini Nama Dua Teroris Poso, Satu Tertembak Mati, Satu Tertangkap Hidup

Lagi Wabah Corona, Teroris Poso Sebar Agenda Khilafah

Politisi PSI Posting Video Teroris Poso Ancam Polisi

TNI dan Polri Terus Kejar Kelompok Teroris MIT di Sulteng

Berita terkait
Pengamat Intelijen Ungkap Identitas Teroris Poso
Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta memastikan teroris Poso dalam video viral adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, pimpinan MIT.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.