Jakarta - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana untuk melalukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di awal tahun depan 2022. Perusahaan pelat merah itu membidik dana segar sebesar Rp 3,25 triliun.
Direktur Keuangan ASDP Indonesia Ferry, Djunia Satriawan menyebut, aksi korporasi tersebut bagian dari strategi perseroan untuk mengembangkan bisnis utamanya yakni di sektor layanan penyeberangan.
Meski pandemi Covid-19 belum dipastikan akan berakhir, manajemen memastikan langkah go public perusahaan tetap dilakukan. Namun begitu, manajemen tetap mempertimbangkan kesiapan market dan kemampuan perusahaan.
"Kami ingin menunjukkan pada pandemi ini kami tak diam dan siap melantai. Kami tentunya harus menyiapkan ASDP untuk IPO, karena untuk go public ini ada dua sisi yang harus diperhatikan yaitu dari kemampuan perusahaan dan juga sisi kesiapan market yang ada," ujar Djunia dikutip Jumat, 23 Juli 2021.
Ini masih indikatif, masih melakukan proses valuasi, mengejar pendapatan target tahun ini sebesar Rp3,4 triliun hingga Rp3,5 triliun tahun ini.
Dia menjelaskan, skemanya, ASDP akan melepas sekitar 20-25 persen saham saat melantai ke pasar modal. Angka itu berupa perhitungan sementara manajemen.
"Ini masih indikatif, masih melakukan proses valuasi, mengejar pendapatan target tahun ini sebesar Rp3,4 triliun hingga Rp3,5 triliun tahun ini," kata dia.
Untuk jangka panjang atau periode 2024 mendatang, perusahaan pelat merah itu juga berencana meningkatkan revenue sebesar Rp 5 triliun. Jumlah itu naik dari revenue 2019 yang tercatat hanya di angka Rp3,2 triliun.
Baca Juga: ASDP Indonesia Ferry Bentuk Task Force New Normal