Pemudik dari Bali Padati ASDP Ketapang Banyuwangi

Pemudik yang bisa menyeberang ke pelabuhan Ketapang Banyuwangi harus mengantongi surat keterangan PHK dari Banjar Bali dan surat jalan polisi.
Pemudik dari Pulau Bali kembali ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Ketapan Banyuwangi, Selasa, 5 Mei 2020. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Eksodus pemudik dari Pulau Bali ke Jawa terus mengalir di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, hingga Selasa pagi, 5 Mei 2020. Sejumlah kapal ferry baru sandar di dermaga ASDP Ketapang selalu dipenuhi para pemudik akan pulang kampung di berbagai wilayah di Pulau jawa.

Pulang kampung menjadi pilihan, lantaran para pemudik tidak memiliki penghasilan tetap setelah mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) perusahaan tempat mereka bekerja dampak pandemi Covid-19. Sedangkan biaya hidup di Bali seperti kebutuhan makan dan bayar kos tetap wajib mereka bayarkan.

Alhamdulillah pulangnya lancar, karena sudah punya surat keterangan PHK dari Banjar di Bali atau surat jalan dari Polisi. Kalau tidak punya, pasti dikembalikan.

“Kita di Bali sudah tidak ada pekerjaan, kondisi Bali sudah sepi. Kita mau makan apa di sana, kos-kosan tetap bayar. Jadi lebih baik kita pulang kampung dari pada kelaparan di Bali sana. Andai saja kita di Bali dicukupi oleh pemerintah, pasti kita pilih tidak mudik sesuai anjuran pemerintah,” ungkap Jubnih, pemudik asal Pulau Sapeken, Madura, Selasa 5 April 2020

Para perantau ini diperbolehkan mudik dengan syarat sudah memiliki surat keterangan PHK dari desa, maupun surat jalan dari kepolisian di Pulau Bali.

“Alhamdulillah pulangnya lancar, karena sudah punya surat keterangan PHK dari Banjar di Bali atau surat jalan dari Polisi. Kalau tidak punya, pasti dikembalikan. Sebab yang boleh pulang khusus para perantau sudah tidak punya pekerjaan seperti saya ini.,” kata Misbahul Munir, penumpang pejalan kaki

Selain pemudik motor dan pejalan kaki, kendaraan pribadi juga mulai terus berdatangan di Pelabuhan Ketapang. Bahkan ada pula mobil pribadi diangkut oleh truk towing agar mereka bisa mudik ke kampung halamannya dengan mudah.

Tiba di Pelabuhan Ketapang, seluruh pemudik diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermogun oleh petugas di pos kesehatan. Khusus pemudik dari Banyuwangi, mereka langsung didata oleh petugas BPBD, Dishub, dan kepolisian setempat secara online.

“Khusus yang dari Banyuwangi didata semua oleh petugas, data itu sudah terkoneksi secara online di desa. Jadi nanti pihak desa tinggal mencari para perantau yang baru tiba untuk meminta mereka melakukan isolasi mandiri maupun isolasi di rumah isolasi yang disediakan desa,” kata Camat Kalipuro Henrry Suhartono.

Sementara, untuk para pemudik pejalan kaki asal luar Banyuwangi, mereka langsung dijemput kendaraan travel sudah menunggu di luar pelabuhan untuk mengantarnya ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Eksodus perantau pemudik dari Pulau Bali ke Pulau Jawa ini diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

"Kita perkirakan eksodus pemudik ini masih terus berdatangan hingga seminggu ke depan," tambah Henrry. []

Berita terkait
Pemkab Banyuwangi Akan Salurkan Sembako ke 21.700 KK
Pemkab Banyuwangi menyalurkan paket sembako senilai Rp 200 ribu kepada 21.700 KK terdampak Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi Cairkan BLT Kemensos Rp 600 Ribu
BLT Kemensos menjangkau 32.344 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Banyuwangi dan akan dicairkan secara bertahap.
Ratusan UMKM Banyuwangi Kebut Pesanan 1 Juta Masker
Ratusan pelaku UMKM di Banyuwangi bekerja lembur menyelesaikan pesanan 1 juta masker yang bakal dibagikan gratis ke masyarakat.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina