Jakarta, (Tagar 30/1/2019) - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Rahardjo Jati mengatakan penahanan Ahmad Dhani tidak akan menurunkan elektabilitas Jokowi, justru menurunkan pamor Prabowo Subianto.
Wasisto mengatakan hal tersebut, menanggapi komentar politikus Fahri Hamzah bahwa Ahmad Dhani ditahan akan menggerus elektabilitas Jokowi.
"Saya pikir tidak ada korelasi langsung antara penahanan AD dengan elektabilitas Jokowi," ujar Wasisto kepada Tagar News, Selasa sore (29/1).
Berita sebelumnya: Penahanan Ahmad Dhani Bukan Lonceng Kematian Demokrasi
"Justru menurunkan pamor BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi) karena salah satu anggotanya terpidana kasus SARA yang dulunya mereka gunakan untuk menyerang BTP (Basuki Tjahaja Purnama)," lanjut Wasisto.
Sebelumnya, Wasisto menilai Ahmad Dhani pengagum Gus Dur yang salah interpretasi.
"AD sebenarnya sosok yang pluralis karena beliau ini pengagum pemikiran politik Gus Dur. Hanya saja langkah politik praktis justru tidak sejalan karena AD lebih banyak menuai kontroversi yang itu mengatasnamakan kebebasan berpendapat. Kini framingnya berganti untuk kepentingan umat dan negara. Ia pengagum Gus Dur yang salah interpretasi," ujarnya.
Pelajaran yang bisa ditarik dari kasus Ahmad Dhani tersebut, "Bahwa kebebasan berekspresi adalah hal mutlak, namun perlu juga untuk menimbang posisi perbedaan pendapat yang perlu disikapi secara arif dan bijaksana daripada menggunakan sentimen identitas yang justru mengarah konflik melebar," tutur Wasisto.
Terpidana kasus ujaran kebencian Ahmad Dhani dijatuhi hukuman satu tahun enam bulan penjara dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (28/1).
Ahmad Dhani ditahan di lembaga pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. []
