Budiman Sudjatmiko: Radikalisme Tumbuh di Kota

Budiman Sudjatmiko mengungkapkan fenomena radikalisme yang berkembang di Indonesia justru tumbuh subur di daerah perkotaan.
Budiman Sujadmiki dalam seminar di Gedung Juang 45 Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Deddy)

Jakarta - Anggota DPR RI sekaligus politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengungkapkan fenomena radikalisme yang berkembang di Indonesia justru tumbuh subur di daerah perkotaan.

Hal ini dia sampaikan dalam seminar nasional bertajuk 'Bebersih BUMN Dari Radikalisme Dan Korupsi, Benahi BUMDES Menjadi Perusahaan Big Data Centre Desa', di Gedung Juang 45 Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019.

Menurutnya, radikalisme justru merebak di kelas-kelas ekonomi kelas menengah perkotaan.

"Orang kota lebih rentan terpapar radikalisme dan dari kelas ekonomi menengah profesional," kata Budiman

Penyebab radikalisme merebak di kelas ekonomi tersebut kata Budiman juga dipengaruhi dampak yang timbul dari Revolusi Industri 4.0.

"Melalui industri 4.0, orang berfikir yang out of the box mengalahkan orang yang berfikir dengan cara lama. Akibatnya banyak yang secara tanda kutip kalah dan kecewa dengan keadaan hari ini," ucapnya.

Akibatnya, orang-orang kecewa tersebut terpaksa mencari pegangan baru agar mampu mempertahankan eksistensi dirinya, secara ekonomi maupun sosial.

"Akibatnya mereka mencari pegangan baru melalui keyakinan atau agama. Lalu, mereka mulai berubah dengan memandang dunia itu tidak abadi dan fana. Mereka pun mencari orang-orang yang dapat didekati secara spiritual agama," tutur Budiman.

Hal ini menurut Budiman berbeda dengan keadaan yang berada di desa. Karena masyarakat desa memiliki modal sosial (social capital) yang lebih kuat, khususnya dalam aspek hubungan sosial.

"Di desa, orang terlempar masih punya modal sosial, akhirnya radikalisme tidak terlalu kuat bertumbuh," ujarnya.

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan kehadiran dana desa melalui UU Desa adalah suatu upaya konkret pemerintah untuk menghindarkan masyarakat desa dari paparan radikalisme melalui pendekatan kesejahteraan masyarakat desa.

"Melalui dana desa , lahirlah kelas menengah ekonomi di desa yang akan berkembang dan menjadi 'Silicon Village' menghadapi Silicon Valley, katanya.

Baca juga: 

Berita terkait
Budiman Sudjatmiko: Semburan Dusta Tak Akan Bisa Menang
Budiman Sudjatmiko menyebut semburan dusta atau kebohongan tidak akan bisa mencapai kemenangan politik di Indonesia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.