Budaya Kuno Indonesia Bikin Kagum Negara Eropa

Negara di Eropa mengagumi Indonesia salah satunya karena budaya. Hal ini memudahkan Indonesia dengan negara di negara Benua Biru jalin kerja sama.
Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania dan Macedonia, Sri Astari Rasjid usai menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta, Selasa 14 Januari 2020. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Budaya selalu bisa menjadi pintu masuk dalam upaya menjalin diplomasi ekonomi dengan negara-negara di Eropa. Hal ini dikarenakan kecenderungan negara-negara Eropa yang menghargai budaya-budaya dengan tingkatan yang tinggi.

Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania dan Macedonia, Sri Astari Rasjid mengatakan salah satu alasan negara-negara di Eropa mengagumi Indonesia adalah bidang budaya. 

"Indonesia ini kan punya budaya kuno yang sudah sangat lama. Budaya-budaya seperti inilah yang bisa membuat orang-orang di sana (Eropa) terkagum-kagum,” ujarnya usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Selasa 14 Januari 2020.

Menuru dia dengan kekaguman terhadap budaya tersebut lebih mudah untuk masuk menawarkan kerja sama. "Kalau sudah begitu, kita akan lebih mudah masuk menawarkan bisnis,

Sri Astari mengatakan, pihaknya saat ini sedang gencar mengupayakan diplomasi ekonomi. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo yang menginginkan para duta besar untuk memfokuskan diri mengembangkan diplomasi ekonomi. 

“Karena itu, kami mengajak Pemerintah Daerah DIY untuk ikut serta dalam pentas budaya Indonesia di Kota Plovdiv. Acara pengenalan budaya Yogyakarta ini akan kami lakukan pada 1 Juni 2020 nanti,” ujarnya.

Yogyakarta dan Plovdiv itu punya banyak kesamaan. Misalnya, sama-sama merupakan kota budaya.

Dia mengatakan pertemuan dengan Gubernur DIY ini juga sekaligus menindaklanjuti rencana perjanjian sister province antara Yogyakarta dengan Plovdiv. Rencana kerja sama ini nantinya juga akan meliputi pengembangan budaya dan pendidikan. 

“Yogyakarta dan Plovdiv itu punya banyak kesamaan. Misalnya, sama-sama merupakan kota budaya, jumlah perguruan tinggi di Plovdiv juga banyak seperti di Yogyakarta,” katanya.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Arief Hidayat mengatakan Yogyakarta memang secara khusus diajak untuk menjadi delegasi utama dalam acara pengenalan budaya Indonesia di Plovdiv. Yogyakarta pun diminta untuk ikut serta dalam kegiatan bisnis yang dilakukan setelahnya.

“Delegasi budaya kami tentu selalu siap. Selanjutnya, untuk rencana bisnis, kami berencana menawarkan kerja sama di bidang teknologi informasi, khususnya cyber security,” kata Arief.

Menurut Arief perihal rencana sister province, Pemda DIY saat ini tidak ingin terburu-buru melakukan perjanjian tersebut. Alasannya bukan karena tidak ingin melakukan perjanjian, tapi Pemda DIY ingin sudah benar-benar ada kegiatan yang bisa dilakukan kedua belah pihak saat perjanjian ditandatangani.

“Kami mengusulkan diawali dengan Surat Pernyataan Kehendak. Dengan surat ini sudah sah untuk kedua belah pihak melakukan kegiatan bersama. Kami ingin melakukan rasionalisasi. Kita tidak mau jika hanya sekedar perjanjian di atas kertas,” ungkapnya. []

Baca Juga:



Berita terkait
Erick Thohir Sinergikan BUMN dengan Dubes RI
Erick Thohir ingin sinergikan BUMN dengan duta besar RI yang ada di sejumlah negara.
Menlu Retno Bicara Kerja Sama Jepang Soal SDM
Menlu Retno Marsudi mengungkapkan salah satu prioritas kerja sama dengan Jepang, apakah itu?
Ma'ruf Amin Ingin KPK Kerja Sama China
Wakil Presiden Maruf Amin menginginkan KPK jalin kerja sama dengan China dan Australia untuk membendung korupsi.