Bubarkan Munaslub, Berkarya Angkat Topi ke Polisi

Menurut partai besutan Tommy Soeharto ini, pembubaran Munaslub tandingan berlangsung aman dan lancar berkat kontribusi pengamanan polisi.
Ketua Umum sekaligus Pendiri Partai Berkarya H. Hutomo Mandala Putra, S.H. (Foto: Twitter/hputrasoeharto)

Jakarta - Partai Berkarya berterima kasih kepada aparat polisi usai membubarkan musyawarah luar biasa (Munaslub) tandingan di Jakarta. Menurut partai besutan Tommy Soeharto ini, pembubaran itu berlangsung aman dan lancar juga berkat kontribusi pengamanan polisi.

"Kami angkat topi betul, aparat keamanan dan kami tadi bincang-binang ke pihak Kapolda dan beliau profesional," kata Kata Sekretaris Jenderal Berkarya Priyo Budi Santoso kepada Tagar usai pembubaran Munaslub, Jakarta, 11 Juli 2020.

Meski demikian, ia menolak bosnya Tommy Soeharto disebut menggunakan aparat untuk membantu pembubaran Munaslub di Hotel Grandkemang itu. Menurutnya hanya presiden yang berhak mememinta dan mengarahkan kepolisian.

"Tidak ada yang menggunakan aparat membubarkan, siapa kita? Kami ini sipil," ujarnya.

Priyo mengatakan, pihaknya memberikan data prihal acara yang ia anggap ilegal itu kepada Polda Metro Jaya. Ia bersyukur polisi berkenan menerima data itu dan mengamankan jalannya pembubaran.

"Jadi kalau polisi ikut pembersihan tempat supaya tidak ada kegiatan tadi ya itu semata-mata karena mereka aparat penegak hukum menjalankan tugas dan harus apresiasi," ucapnya.

Baca juga:

Tadi pagi, Anggota  Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B)  Badaruddin Andi Picunang menggelar Munaslub di Hotel Grandkemang Jakarta. Ketua DPP Berkarya yang telah dipecat Tommy ini merupakan Ketua Steering Committee (SC) Munaslub.

Itu semata-mata karena mereka aparat penegak hukum menjalankan tugas dan harus apresiasi

Menurut Priyo, kader Berkarya di Jakarta bergerak menuju Kemang ketika mendengar acara akan terselenggara. Termasuk kader DPW yang belum pulang dari Jakarta selepas Rapimnas. 

Priyo mengakui telah berbicara kepada Kapolda Metro Jaya Nanang Sudjana terkait rencana partainya membubarkan munaslub yang ia anggap legal itu. Ia mengucapkan terima kasih atas kesediaan polisi mengawal pembubaran yang menurut Priyo diikuti oleh ratusan kadernya. 

Dalam video pembubaran yang diterima Tagar, sejumlah pria betubuh kekar dan berpakaian hitam-hitam mencabut dan menyobek spanduk berlogo Partai Berkarya yang telah terpasang di panggung ruang Munaslub. Mereka datang sejak pagi tadi lantaran mendengar kabar Munaslub akan digelar hari ini.

"Tindakan yang dilakukan hari ini adalah ekspresi dari kader lapangan, dari anak muda kita," kata Priyo.

Menurut mantan politisi Golkar ini, pria yang mencabut dan menyobek spanduk Munaslub itu berasal dari berbagai organisasi sayap Partai Berkarya. Di antaranya angkatan muda dari Laskar Berkarya, Angkatan Muda Berkarya, dari Benteng Berkerya, Barisan Jawara Berkayara.

Tommy hanya duduk di salah satu sudut ruangan ketika kadernya membongkar spanduk. Sementara Priyo berdiri menjelaskan alasan acara harus dibubarkan. "Karena para kader kita ingin menjaga lambang partai," katanya.[]

Berita terkait
Tommy Soeharto Bubarkan Munaslub Berkarya Kubu Badar
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Suharto memimpin pembubaran musyawarah luar biasa (Munaslub) kubu Badaruddin Andi Picunang di Jakarta
Kronologi Pembubaran Munaslub Berkarya di Kemang
Mereka yang mencabut dan menyobek spanduk Munaslub berasal dari berbagai organisasi sayap Partai Berkarya.
Munaslub Partai Berkarya Ricuh, Andi Picunang Bungkam
Sebuah video berisi kericuhan dan pembubaran helatan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya, beredar melalui grup pesan singkat WhatsApp.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.