TAGAR.id, Seattle, AS - Meskipun melaporkan pendapatan lebih tinggi, produsen pesawat AS, Boeing, mengalami kerugian 149 juta dolar AS pada kuartal kedua tahun 2023 ini, karena menghadapi biaya lebih tinggi baik dalam sektor penerbangan komersial maupun pertahanan.
Boeing mengatakan, pihaknya mulai meningkatkan produksi dua jenis pesawat paling populernya.
Produksi pesawat 737 Max rencananya ditingkatkan dari 31 menjadi 38 pesawat per bulan, untuk memanfaatkan permintaan pesawat yang lebih baru dan lebih hemat bahan bakar.
Boeing juga akan meningkatkan produksi Dreamliner 787 dengan dua lorong yang lebih besar, dari empat menjadi lima pesawat per bulan pada akhir tahun.
Logo perusahaan Boeing terlihat pada pameran dirgantara di Farnborough, Inggris, 19 Juli 2022 (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)“Kami dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kinerja, tetapi kemajuan kami sudah jelas dan kami yakin dengan jalur yang kami tempuh,” kata CEO Boeing, David Calhoun, dalam sebuah memonya kepada karyawan. Ia menambahkan, perusahaan sedang meningkatkan stabilitas operasi di pabrik-pabriknya dan di antara para pemasok.
Boeing yang berkantor pusat di Arlington, Virginia, dilanda masalah rantai pasokan yang berlanjut dalam kuartal kedua, termasuk penundaan sementara pengiriman pesawat 737 karena penyesuaian pada Max dan pertanyaan regulator tentang inspeksi Dreamliner. (ps/jm)/voaindonesia.com. []