Boeing Kembali Laporkan Kerugian Kuartal Pertama Tahun 2024

Kerugian pada kuartal pertama, lebih kecil dari perkiraan analis, dibandingkan dengan kerugian sebesar 414 juta dolar AS tahun lalu
Foto udara menunjukkan pesawat-pesawat Boeing 737 Max yang sedang diproduksi di pabrik pesawat Boeing di Renton, Negara Bagian Washington, AS (Foto: dok/voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id - Perusahaan pesawat Boeing yang bermasalah melaporkan kerugian kuartal pertama 343 juta dolar AS pada hari Rabu (24/4/2024). Kerugian itu disebabkan oleh masalah keselamatan penerbangan baru-baru ini, sehingga memperlambat produksi dan pengiriman.

Boeing mengatakan, pihaknya mengurangi produksi pesawat jenis 737, menyusul insiden yang hampir menimbulkan bencana, pada pesawat jet Alaska Airlines pada Januari yang kemudian memicu pengawasan ketat dari Washington dan di antara pelanggan maskapai Boeing.

Kerugian pada kuartal pertama, lebih kecil dari perkiraan analis, dibandingkan dengan kerugian sebesar 414 juta dolar AS tahun lalu. Pendapatan turun 7,5 persen menjadi 16,6 miliar dolar AS.

Bisnis pesawat komersial Boeing mengalami kerugian operasional karena perusahaan itu merujuk pada "pertimbangan pelanggan" yang tidak menentu, menyusul penghentian sementara pesawat 737 MAX 9.

“Hasil kuartal pertama kami mencerminkan tindakan segera yang kami ambil untuk memperlambat produksi 737, untuk mendorong peningkatan kualitas,” kata Kepala Eksekutif Dave Calhoun, yang akan mengundur-kan diri pada akhir tahun ini.

Perusahaan melaporkan kerugian 1,13 dolar AS per saham yang disesuaikan, dan pendapatan 16,57 miliar dolar AS dalam tiga bulan pertama. (ps/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
CEO Boeing Dave Calhoun Mundur terkait Isu Keselamatan Penerbangan
Boeing pada hari Senin (25/3/2024) mengumumkan perombakan kepemimpinan dengan pengunduran diri CEO Dave Calhoun