Bocoran Samsung Galaxy S11e Konektivitas 5G

Kehadiran Samsung Galaxy S11e dibocorkan oleh lembaga sertifikasi perangkat certificate 3C, China Compulsory Certificate.
Simulasi desain Samsung Galaxy S11 dengan bingkai metal silver. (Foto: Antara/Ice Universe)

Jakarta - Kehadiran Samsung Galaxy S11e dengan nama mode SM-G9810 yang mendukung konektivitas 5G dibocorkan oleh lembaga sertifikasi perangkat certificate 3C, China Compulsory Certificate. 

Samsung hanya membekali Galaxy S10 dengan konektivitas 5G, sementara Galaxy S10e tidak memiliki kemampuan itu. Namun, tampaknya tahun depan akan berbeda. 

Dikutip dari GSM Arena, Senin, 9 Desember 2019, kabar kehadirannya itu dari lembaga sertifikasi perangkat Samsung Galaxy S11e beredar di internet. Berdasarkan informasi tersebut, Galaxy S11e memiliki nomor kode SM-G9810 dan mendukung jaringan 5G.

Samsung Galaxy S11e mendukung pengisian daya cepat (fast charging) 25W, meningkat 15W seperti yang ada pada Samsung Galaxy S10e.

Teknologi ini berdasarkan pada Pengiriman Daya USB (dengan dukungan PPS), yang berarti pengguna akan memiliki beragam pilihan pengisi daya yang kompatibel untuk dipilih. 

Sementara itu, Galaxy S11 dan Galaxy S11+, kabarnya juga akan tetap menggunakan pengisian kabel 25W, yang berarti bahwa jika pengguna menginginkan Samsung dengan pengisian 45W, maka Galaxy Note10+ mungkin menjadi satu-satunya pilihan. []

Berita terkait
Vivo X30, Citra Rasa Samsung dan Vivo
Proyek kolaborasi antara Vivo dan Samsung mempersembahkan Vivo X30 dan Vivo X30 Pro.
Samsung Galaxy A11, A31 dan A41 Meluncur 2020
Samsung akan meluncurkan tiga smartphone seri A pada tahun 2020. Kehadiran tiga ponsel pintar ini menambah deretan Samsung Galaxy seri A.
Samsung Galaxy Fold Mulai Dijual 13 Desember 2019
Samsung telah mengonfirmasi memboyong Galaxy Fold ke Tanah Air. Untuk di Indonesia, ponsel pintar ini bisa dibeli pada 13 Desember 2019.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi