Bobby: Politik Identitas Jangan Dipakai saat Kampanye

Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution menemui warga Jalan Mongonsidi. Di sana banyak warga dengan suku dan agama berbeda.
Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution menerima cinderamata berupa lukisan wajahnya saat silaturahmi dengan warga di Jalan Mongonsidi, Lingkungan 6, Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia. (Foto: Tagar/Andi Nasution).

Medan - Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution menemui warga Jalan Mongonsidi, Lingkungan 6, Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia, Selasa, 29 September 2020.

D Sihombing, tokoh masyarakat setempat yang juga tuan rumah mengakui, warga sekitar lengkap ada suku Batak, Melayu, Tamil, Tionghoa, tapi rukun.

Ada semua tempat ibadah yang lengkap. "Kami siap dengan kehadiran Bobby Nasution. Semua semangat menyambut," katanya.

Bobby Nasution kemudian kembali mengatakan ingin berbagi nikmat dengan warga Kota Medan.

"Caranya dengan ikut peduli dan bertekad membangun Kota Medan," kata suami Kahiyang Ayu ini.

Menatap Pilkada Medan 2020 ini, Bobby Nasution ingin setiap warga ikut menjaga kondisi kerukunan.

Saya sudah janji tidak akan terima duit apabila ada yang mau jadi pejabat

"Politik identitas jangan dipakai saat kampanye. Kalau sudah jadi, baru kami tonjolkan identitas. Kami buktikan orang Medan ini majemuk namun tetap rukun. Yang Islam, Islam yang baik. Yang Kristen, Kristen yang baik dan lainnya. Saat pilkada harus bicarakan program, jangan ukur keimanan seseorang. Itu tidak baik karena berpotensi memecah belah umat," kata dia.

Bobby juga menyatakan akan membangun mal pelayanan publik. Di dalamnya, akan dibuat satu pintu untuk pelayanan kependudukan.

Mulai dari buat KTP, KK, hingga koordinasi dengan kepolisian untuk memudahkan urusan perpajakan kendaraan.

"Jadi nanti ke luar dari mal pelayanan publik itu, warga yang tak punya KTP begitu keluar sudah punya KTP. Tidak sampai satu hari harus sudah selesai," lanjut Bobby.

Di pemerintahan kelak, sambung Bobby Nasution, akan menerapkan merit sistem. Yakni meletakkan pejabat pada posisinya sesuai dengan kemampuannya.

"Sesuai profesionalitas pejabat. Saya sudah janji tidak akan terima duit apabila ada yang mau jadi pejabat. Jadi harus sesuai kemampuannya," tegas Bobby.

Pada kesempatan itu, Bobby juga mengatakan akan membangun sudut literasi di tiap satu kelurahan.

"Itu untuk menjaga anak-anak muda agar tidak berperilaku negatif. Kami akan siapkan ruang baca hingga wifi untuk memudahkan masyarakat mengembangkan dirinya," jelas Bobby. [] PEN

Berita terkait
Akhyar Nasution Ragukan Sosok Muda Mengelola Kota Medan
Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mendatangi kediaman calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
Sambil Belanja, Bobby Nasution Dengar Curhat Pedagang Medan
Calon Wali Kota Bobby Nasution menyempatkan diri untuk berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Kampung Lalang, Medan.
Dosen USU Medan Kampanyekan Protokol Kesehatan
Terdorong dari rasa keprihatinan akan pertambahan kasus Covid-19 di Kota Medan, dosen USU Medan mengkampanyekan protokol kesehatan.