Blinken di Islandia Bahas Iklim dan Ikuti Pertemuan Arktik

Menlu AS, Antony Blinken, di Reykjavik, Islandia, untuk pembicaraan perubahan iklim dan ambil bagian dalam pertemuan tingkat menteri Dewan Arktik
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, turun dari pesawat setibanya di Pangkalan Udara Keflavik, Islandia, 17 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Saul Loeb/Pool via REUTERS)

Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, berada di Reykjavik, Islandia, untuk pembicaraan mengenai perubahan iklim dan ambil bagian dalam pertemuan tingkat menteri Dewan Arktik.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan dalam pertemuannya hari Selasa, 18 Mei 2021, dengan Presiden Islandia, Gudni Johannesson, dan PM Islandia, Katrin Jakobsdottir, Blinken dijadwalkan membahas “prioritas AS-Islandia terkait perubahan iklim, HAM, kerja sama bilateral, dan Kutub Utara.”

Jadwal Blinken pada hari Selasa, 18 Mei 2021, juga mencakup kunjungan ke sebuah pembangkit listrik tenaga panas bumi di Reykjavik.

Di sela-sela pertemuan tingkat menteri Dewan Arktik hari Rabu, Blinken akan mengadakan pertemuan tatap muka pertamanya dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Pertemuan itu berlangsung pada waktu ketegangan meningkat antara AS dan Rusia dan akan meletakkan landasan bagi pertemuan puncak yang direncanakan bulan depan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Departemen Luar Negeri AS mengemukakan pertemuan antara Blinken dan Lavrov merupakan kesempatan untuk membahas pembangunan “hubungan yang lebih dapat diprediksi dengan Rusia” dan “membahas bidang-bidang di mana terdapat kepentingan bersama.”

menlu islandiaMenteri Luar Negeri Islandia, Gudlaugur Thor Thordarson, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Harpa Concert Hall di Reykjavik, Islandia, 18 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Saul Loeb/Pool via REUTERS)

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada wartawan yang mengikuti perjalanan Blinken bahwa pemerintahan Biden telah membuat kemajuan dalam hubungannya dengan Rusia terkait dengan tercapainya kesepakatan untuk melanjutkan perjanjian mengenai senjata nuklir START tetapi juga menghadapi beberapa kesulitan.

“Kami dapat melakukan perpanjangan perjanjian penting START baru untuk lima tahun dengan segera, tetapi kami juga melihat pada bidang-bidang di mana Rusia telah berperilaku agresif dan melakukan upaya-upaya merugikan yang, menurut presiden, akan ada konsekuensinya,” kata pejabat itu.

AS baru-baru ini berselisih dengan Rusia terkait pemenjaraan pengecam Kremlin, Alexey Navalny, oleh Moskow, pengerahan pasukan militer Rusia di dekat Ukraina, dan serangan siber terhadap jaringan pipa gas terbesar AS oleh peretas yang diyakini berada di Rusia.

Rusia menyatakan pemerintahnya tidak terlibat dalam serangan siber itu. Rusia juga menuduh AS berusaha mencampuri urusan dalam negerinya, termasuk mengenai pemenjaraan Navalny (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Blinken Serukan Redakan Bentrokan Israel dan Palestina
Menlu Blinken berusaha meredakan bentrokan mematikan antara Israel dan Palestina dengan menelepon mitranya di Timur Tengah
Raab dan Blinken Bantah Bayar Iran Untuk Bebaskan Tahanan
Menlu AS, Antony Blinken, dan Menlu Inggris, Dominic Raab, bantah laporan melakukan pembayaran untuk pembebasan tahanan di Iran
Menlu Blinken Tunjuk Kepala Kantor Keragaman Deplu Amerika
Menlu Blinken menunjuk Gina Abercrombie-Winstanley sebagai pejabat kepala pertama kantor “keragaman” di Departemen Luar Negeri AS