Bisnis Kopi Kekinian, Perlunya Riset Pasar dan Branding

Sejumlah cara dapat dilakukan untuk memulai bisnis kopi kekinian. Namun, jangan lupakan tahap riset pasar dan proses branding.
Ilustrasi Kopi. (Foto: Pixabay/Pexels)

Jakarta - Sejumlah cara dapat dilakukan untuk memulai bisnis kopi. Namun, dalam menjalaninya, jangan lupakan tahap riset pasar dan proses branding.

Founder Esperto Barista Course & Co Founder Monolog Quality Coffee, Franky Angkawijaya, mengatakan riset pasar dilakukan untuk menghasilkan produk minuman kopi yang disukai.

Namun, sebelum meriset pasar terlebih dahulu harus meracik kopi minimal dengan tekhnik yang baik. Musababnya, produk yang disukai harus outstanding di tengah banyaknya variasi kopi yang diminati masyarakat, seperti kopi susu ataupun jenis lainnya.

"Untuk menghasilkan varian kopi tersebut, lebih dulu harus dapat menghasilkan espresso liquid sebagai bahan dasar," ujar Franky ketika menjadi pembicara dalam virtual talkshow bertema Racik, Kemas, dan Jual Kopi Rumahan ala Coffee Shop yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, belum lama ini.

Kopi Tulang MalangAditya Gerhana Putra, 20 tahun, memetik buah kopi di pohon yang tertanam di anatara dua makam seseorang di TPU Nasrani Sukun, Kota Malang. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Menurut Franky, untuk memproduksi espresso liquid sebaiknya menggunakan mesin espresso bagi pemula.

"Dengan menggunakan mesin, akan mendapatkan produk espresso liquid yang stabil secara rasa dan kualitas. Mulai dari temperatur, tekanan, dapat secara konsisten dihasilkan," ujar Franky.

Desain yang baik adalah hasil dari proses pemecahan masalah, dari pertanyaan-pertanyaan tentang produk kita sendiri. Sehingga dapat menghasilkan solusi yang literatif atau berkelanjutan.

Setelah menghasilkan bahan dasar espresso liquid yang baik, kata dia, selanjutnya bisa dikembangkan dengan kreativitas dalam mengolah. Yakni mengkombinasikan bahan lain untuk menjadi seperti kopi susu ataupun lainnya.

Dalam menghasilkan produk minuman kopi yang disukai, pelaku usaha dapat melakukan riset untuk mendapatkan market taste yang diinginkan.

"Setelah taste market, baru kemudian bisa mulai berpikir untuk kemasan, agar terlihat menarik dan yang pasti aman dalam produksi, dan pengiriman. Peluang ini luas, marketnya besar, bisa digunakan siapapun dari rumah," kata Franky.

Product Designer and Founder of Tashmiim Design Sugeng Untung mengatakan riset pasar memang penting. Dalam kesempatan yang sama, ia menyebutkan riset pasar tidak hanya untuk menghasilkan produk, tapi juga menentukan desain yang menarik untuk produk.

"Desain yang baik adalah hasil dari proses pemecahan masalah, dari pertanyaan-pertanyaan tentang produk kita sendiri. Sehingga dapat menghasilkan solusi yang literatif atau berkelanjutan.

Pilona CoffeeIlustrasi mesin pembuat espresso di coffe shop. . (Foto: Tagar/Mauladi Fachrian)

Riset juga bisa dilakukan dengan melakukan modboards atau mengumpulkan gambar terkait produk kompetitor. Hal itu dapat membantu kita dalam menentukan seperti apa kemasan yang menarik di pasaran. Mulai dari warna maupun bentuk. Karena estetika dapat memberikan nilai tambah.

"Apakah produk kita sudah menarik perhatian atau belum. Indikator kemasan yang baik adalah yang menarik perhatian," ujarnya.

Branding

Menurut Direktur Edukasi, Riset dan Pengembangan Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) Wulan Pusponegoro, pelaku usaha juga harus dapat melakukan branding yang baik terhadap produknya. Apa yang menjadi keunggulan produk dari berbagai tahapan di atas, semua itulah yang bisa menjadi branding.

Wulan yang juga menjadi pembicara dalam talkshow ini mengatakan, produk dibuat di pabrik. Tapi brand diciptakan di benak (pikiran). Itu, kata dia, seperti perkataan desainer sekaligus bapak branding dunia, Walter Landor.

"Dengan adanya branding akan memberikan penambahan nilai dan daya tarik. Penting bagi konsumen kita untuk selalu mengingat brand kita. Brand yang baik adalah yang sudah tertanam di benak pikiran konsumen," tutur Wulan.

Berita terkait
Bisnis Baru Victoria Beckham Siap Hantui Gwyneth Paltrow
Victoria Beckham meluncurkan unit bisnis kecantikan dan gaya hidup yang akan "menghantui" aktris Gwyneth Paltrow.
Terungkap! Happy Salma Pernah Bisnis Judi Togel
Aktris Happy Salma mengaku sempat menjalankan bisnis judi Togel alias toto gelap saat masih mengenyam bangku SD.
12 Juta Pelaku Usaha Dapat Bantuan Modal dari Jokowi
Jokowi bagikan modal usaha kepda 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak pandemi Covid-19.
0
Natur-E Rayakan 45 Tahun Memberdayakan Wanita dengan Kecantikan Luar Dalam
Sri Annisa Shaliyasih, Brand Manager Natur-E menjelaskan fakta-fakta tersebut muncul dari survei kualitatif yang dilakukan oleh Natur-E.