Biden Sebut Afghanistan Harus Tentukan Masa Depannya Sendiri

Presiden AS Joe Biden umumkan penarikan pasukan AS dari Afganistan rampung akhir Agustus 2021
Presiden Joe Biden berpidato soal situasi Afganistan di gedung Putih, Kamis, 8 Juli 2021 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan "tidak dapat dihindari" bahwa Taliban akan mengambil alih Afganistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu. Biden juga mengatakan AS akan mengakhiri penarikan pada akhir Agustus 2021.

Dalam pidatonya pada hari Kamis, 8 Juli 2021, Presiden Biden mengatakan bahwa misi militer AS di Afganistan akan berakhir pada 31 Agustus. Sebelumnya, Biden berjanji untuk menarik semua tentara AS dari negara itu pada 11 September.

"Kami tidak pergi ke Afganistan untuk membangun bangsa," kata Biden dalam pidatonya dan mengatakan bahwa rakyat Afghanistan sendirilah yang harus menentukan masa depan mereka.

"Para pemimpin Afganistan harus bersatu dan bergerak menuju masa depan."

Biden menambahkan bahwa dia tidak mempercayai Taliban, tetapi mengatakan bahwa pemerintah Afganistan memiliki banyak pasukan untuk melawan Taliban.

amerika tinggal ribuan mobil di bagramMiliter AS meninggalkan ribuan mobil sipil tanpa kunci di Bandara Bagram, Afghanistan (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Biden mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahhwa "tidak dapat dihindari" Taliban akan mengambil alih negara itu setelah penarikan AS. Ia menambahkan bahwa tidak ada negara dalam sejarah yang pernah menyatukan Afganistan.

Presiden AS ke-46 itu pun mengatakan bahwa militer AS telah "mencapai" tujuannya di Afganistan, yaitu membunuh Osama bin Laden, menjatuhkan Al-Qaeda, dan mencegah lebih banyak serangan di Amerika Serikat.

"Berapa banyak lagi, berapa ribu lagi anak perempuan dan laki-laki Amerika yang bersedia Anda pertaruhkan?" tegas Biden merujuk kepada pihak-pihak yang menentang penarikan pasukan AS.

"Saya tidak akan mengirim generasi Amerika lainnya untuk berperang di Afganistan, tanpa harapan yang masuk akal untuk mencapai hasil yang berbeda," tambahnya.

Biden juga menambahkan bahwa AS berencana merelokasi ribuan warga Afganistan yang bekerja sebagai penerjemah pada Agustus medatang, dan mereka dapat dengan aman mengajukan permohonan visa AS.

1. PM Johnson: Mayoritas Pasukan Inggris Telah Keluar dari Afganistan

Pernyataan Biden muncul setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan pada hari Kamis, 8 Juli 2021, bahwa sebagian besar tentara Inggris telah meninggalkan Afganistan.

"Semua pasukan Inggris yang ditugaskan untuk misi NATO di Afganistan sekarang kembali ke rumah ... Saya tidak akan mengungkapkan jadwal keberangkatan kami, tetapi saya dapat memberi tahu parlemen bahwa sebagian besar personel kami telah pergi," kata Johnson kepada Anggota Parlemen Inggris dalam sebuah pernyataan.

biden dan presiden afghanistanPresiden AS, Joe Biden (kanan), Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (tengah) dan Ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah (kiri) di Gedung Putih, Washington, AS, 25 Juni 2021 (Foto: dw.com/id)

Negara-negara NATO lainnya, seperti Jerman, juga telah menyelesaikan penarikan pasukan mereka dari Afganistan.

2. Taliban Menguasai Penyeberangan Perbatasan ke Iran

Penarikan pasukan negara-negara asing terjadi ketika kelompok Taliban terus merebut lebih banyak wilayah dari pemerintah Afganistan.

Media Afghanistan dan Iran melaporkan pada hari Kamis, 8 Juli 2021, bahwa Taliban telah merebut wilayang perbatasan penting dengan Iran. Taliban sebelumnya telah merebut wilayah perbatasan strategis dengan Tajikistan dan Uzbekistan.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa Taliban telah merebut puluhan pusat distrik di Afganistan.

3. Rusia: Taliban Jamin Keamanan Para Diplomat

Pada hari Kamis, 8 Juli 2021, delegasi Taliban mengunjungi Moskow dan berjanji kepada Kremlin bahwa pasukan mereka tidak akan membahayakan keamanan Rusia.

serdadu awasi bandaraSeorang serdadu Afghanistan mengawasi orang-orang di Pangkalan Udara Bagram, setelah militer AS angkat kaki (Foto: bbc.com/indonesia – EPA)

"Kami menerima jaminan dari Taliban bahwa mereka tidak akan melanggar perbatasan negara-negara Asia Tengah dan juga jaminan keamanan mereka untuk misi diplomatik dan konsuler asing di Afganistan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia tentang pertemuan itu dilansir kantor berita AP.

Kepada Rusia, delegasi Taliban mengatakan bahwa pihaknya akan menghormati hak asasi manusia "dalam kerangka norma-norma Islam dan tradisi Afganistan."

Sebelumnya, AS menginvasi Afganistan pada tahun 2001 setelah serangan 9/11 oleh organisasi teroris al-Qaeda, di mana negara anggota NATO lainnya juga mengerahkan pasukan militernya ke negara Asia Selatan tersebut [rap/hp (Reuters, AP, AFP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Biden Sebut Amerika Tidak Akan Kirim Generasi Lain ke Afghanistan
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memperkuat latar belakang keputusannya untuk mengakhiri operasi militer di Afghanistan
Amerika Beri Kemudahan Urus Visa Bagi Perempuan Afghanistan
Amerika pertimbangkan berikan kemudahan pengurusan visa untuk perempuan Afganistan, Kanada berusahan merelokasi ratusan warga Afghanistan
Militer AS Tinggalkan Ribuan Mobil di Pangkalan Udara Bagram Afghanistan
Militer AS angkat kaki diam-diam dari Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan tinggalkan ribuan mobil dan ratusan kendaraan lapis baja
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.