Biden: Pertumpahan Darah di Myanmar Sangat Keterlaluan

Presiden AS, Joe Biden, mengecam pertumpahan darah dalam protes-protes antikudeta militer di Myanmar dan menyebutnya "sangat keterlaluan"
Dalam foto dari tangkapan layar AFPTV dan siaran Myitkyina News Journal tampak polisi membidik demonstrasi antikudeta dengan senjatanya saat menindak demonstran di Myitkyina di negara bagian Kachin, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - AFP dan sumber lain)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Minggu, 28 Maret 2021, mengecam pertumpahan darah dalam protes-protes antikudeta militer di Myanmar dan menyebutnya "sangat keterlaluan." Rakyat Myanmar terus-menerus menyuarakan antikudeta terhadap pimpinan sipil de facto, Aung San Suu Kyi, yang dikudeta militer tanggal 1 Februari 2021.

Kantor Berita AFP melaporkan pernyataan itu disampaikan sehari setelah pasukan keamanan menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk tujuh anak-anak.

konpes pertama bidenPresiden AS, Joe Biden, berbicara pada konferensi pers pertama di Gedung Putih, Washington DC, AS, Kamis, 25 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Myanmar mengalami pergolakan sejak militer menggulingkan dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, memicu protes-protes massal yang menuntut agar demokrasi dipulihkan.

Pada Sabtu, 27 Maret 2021, sedikitnya 107 orang tewas di seluruh Myanmar ketika pasukan keamanan menembaki para demonstran.

"Mengerikan," kata Biden kepada para wartawan dalam sambutan singkat yang disampaikannya di Negara Bagian Delaware, AS. Lebih lanjut Biden mengatakan, "Sangat keterlaluan dan berdasarkan laporan yang saya terima, banyak orang tewas dan itu seharusnya tidak perlu terjadi."

pengunjuk rasa myanmarPara pengunjuk rasa mengangkat spanduk yang menuntut pembebasan pemimpin Myanmar yang ditahan Aung San Suu Kyi selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon pada 10 Februari 2021. (Foto: voaindonesia.com - AFP/Ye Aung Thu)

Pembunuhan pada Sabtu, 27 Maret 2021, itu terjadi setelah junta militer memamerkan kekuatan untuk Hari Angkatan Bersenjata tahunan.

Menurut lembaga pengawas setempat, jumlah korban tewas akibat penindakan keras yang dilakukan junta militer sejak kudeta mencapai angka 423 (vm/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
16 Demonstran Mati Ditembak Ketika Demonstrasi di Myanmar
Belasan demonstran Myanmar antikudeta dikabarkan ditembak mati di tengah peringatan Hari Angkatan Bersenjata di Yangon
Ratusan Warga Myanmar Melarikan ke Perbatasan Thailand
Saat ribuan warga Myanmar berusaha melarikan diri dari kudeta militer, ratusan lainnya telah berhasil mencapai daerah perbatasan ke Thailand
Demonstrasi Antikudeta Militer Terus Berlanjut di Myanmar
Satu hari setelah pemogokan "diam" para demonstran hari Kamis, 25 Maret 2021, kembali melancarkan unjuk rasa secara terus-menerus
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi