Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Minggu, 21 Maret 2021, mengatakan berencana mengunjungi perbatasan Meksiko "suatu hari nanti" dan pemerintahannya berusaha memastikan agar calon-calon migran yang potensial, mengajukan suaka dari negara asal mereka.
Dilansir dari laporan Kantor Berita Reuters, Presiden Biden, yang menjabat sejak 20 Januari 2021, menghadapi kritikan dari Partai Republik karena mencabut beberapa kebijakan keras pendahulunya, Donald Trump. Para pengkritik mengatakan kebijakan Biden menyebabkan lonjakan migran di perbatasan.
Pemerintahan Biden menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin meningkat di perbatasan. Arus besar migran yang lari dari kekerasan, bencana alam dan kesulitan ekonomi di Amerika Tengah, menguji komitmen presiden dari Partai Demokrat itu untuk memberlakukan kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi.
Ilustrasi: Imigran anak-anak yang mencari suaka ke AS dibawa ke Penitas, Texas, dari perbatasan Meksiko, 14 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters).
Biden menanggapi isu itu sekembalinya ke Gedung Putih dari tempat peristirahatan presiden di Camp David pada Minggu, 21 Maret 2021. Dia mengatakan akan mengunjungi perbatasan suatu hari, meskipun tidak merincikannya.
Ditanya wartawan apa yang bisa dilakukan untuk meyakinkan keluarga-keluarga migran untuk tidak mendatangi perbatasan, Biden mengatakan, "Banyak, dan kami sedang dalam proses untuk melakukannya, termasuk memberlakukan lagi apa yang pernah terjadi sebelumnya, yaitu mereka bisa tetap di negara mereka dan mengajukan permohonan dari negara mereka."
Pemerintah AS juga meningkatkan sosialisasi yang "lebih agresif" -dalam bahasa Inggris dan Spanyol- untuk membujuk para migran agar tidak datang ke AS (vm/pp)/Reuters/voaindonesia.com. []