Bicara Pasar Internasional, Kaesang Disuruh Lawan Uya Kuya

Sang Pisang akan diterjunkan ke pasar saham? Kan maen~
Presenter Uya Kuya (kiri) dan putra sulung Jokowi, Kaesang Pangarep. (Foto: Instagram/king_uyakuya/kaesangp)

Jakarta, (Tagar 17/2/2019) - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, memang enggan aktif dalam politik praktis. Dia lebih senang terjun di dunia usaha mengembangkan merek pisang olahannya, Sang Pisang.

Telah tersebar di berbagai provinsi, gerai Sang Pisang Kaesang dikabarkan akan diterjunkan ke pasar saham. Dalam akun media sosialnya, bocah berusia 24 tahun itu berseloroh soal intial public offering (IPO) alias penawaran umum perdana saham untuk merek Sang Pisang.

"DOAKAN KAMI MENJADI STARTUP PISANG YANG GO INTERNATIONAL," seloroh Kaesang dalam akun Twitternya, @kaesangp, dilihat Tagar News, Minggu (17/2).

Entah benar atau hanya kejenakaannya saja yang dilempar adik Gibran Rakabuming Raka ini untuk impiannya itu, pasalnya Kaesang memang dikenal jenaka di antara keluarga Jokowi dalam berkomunikasi maupun menyampaikan pesan di media sosial.

Namun tak sedikit yang mendoakan dan menganggapnya serius. Misalnya akun @andriannp yang bertanya soal itu. Dia mengomentari jika ingin IPO berarti merek dagang milik Kaesang harus laba 5 tahun berturut-turut.

"IPO minimal 5 tahun untung berturut kan? Berarti," tanya @andriannp.

Enggan bermaksud serius Kaesang membalas pertanyaan itu dengan lelucon. "IPO = INTERNATIONAL PISANG ORGANISATION," balas Kaesang cepat.

Perputaran perbincangan di media sosial soal IPO Kaesang kemudian ditanggapi sebagai senda gurau. Warganet banyak merespons impian Kaesang itusebagai bahan banyolan saja. Begitupun akun @andriannp yang terlibat perbincangan dengan Kaesang soal IPO dari pertama kali.

"Lawan dulu uya kuya mas, baru bicara pasar internasional hahahahah," kata @andriannp.

"MAKSUDNYA SAYA HARUS JADI PRESENTER PAGI PAGI HEPI?" seloroh Kaesang.

Berita terkait
0
Yang Harus Dilakukan Karyawan Holywings Menurut Wagub DKI
Setelah 12 outlet Holywings dicabut izinnya, serentak 3.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. Ini yang harus mereka lakukan menurut Wagub DKI.