BI Siapkan 5 Langkah Strategis Adaptasi di Era Digital

Bank Indonesia menyebutkan bank sentral harus mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan perkembangan di era digital.
Bank Indonesia. (Fot: indonesia.go.id)

Jakarta - Bank sentral harus mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan perkembangan di era digital. Berdasarkan refleksi Bank Indonesia, terdapat lima langkah strategis yang dapat dilakukan bank sentral. Hal itu dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo pada pembukaan Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-14 dan Call for Papers pada, Kamis, 27 Agustus 2020 yang dilakukan secara vitual.

Pertama, memperkuat kerangka bauran kebijakan yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga, namun juga terhadap stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran. Kedua, memperkuat sinergi bauran kebijakan nasional untuk mendukung reformasi struktural, baik dari sisi kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya. 

BI sejak tahun 2015 secara sistematis mendorong penguatan ekosistem riset akademis dan kebijakan di bidang ekonomi di Tanah Air.

Baca Juga: Bank Indonesia Bicara Struktur Utang Luar Negeri 

Ketiga, akselerasi pendalaman pasar keuangan, melalui penguatan infrastruktur pasar keuangan domestik yang saling terkoneksi. Keempat, penguatan digitalisasi sistem pembayaran sebagai tulang punggung dari kebijakan moneter,. Kelima, transformasi bank sentral tidak hanya terkait kebijakan, namun juga transformasi di bidang organisasi dan sumber daya manusia. 

Menurut Perry, konferensi internasional BMEB dan call for papers yang dilaksanakan pada 27-28 Agustus 2020 dengan tema “Maintaining Stability, Promoting Sustainable Growth Amidst Global Challenges”, relevan dengan kondisi di mana pengambil kebijakan menghadapi berbagai tantangan perekonomian global khususnya di tengah pandemi Covid-19. "Konferensi internasional BMEB bukan hanya menjadi wadah refleksi atas kebijakan ekonomi dan teori ekonomi atas kondisi saat ini, namun juga refleksi bagi Bank Indonesia untuk beradaptasi di era digital," ucapnya. 

Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini, selaras dengan aspirasi Bank Indonesia untuk memberi sumbangsih yang nyata pada perekonomian, melalui peningkatan kualitas riset akademis dan kebijakan, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset ekonomi. Kegiatan yang mempertemukan para peneliti di bidang ekonomi, moneter dan keuangan baik dari dalam maupun luar negeri akan mempresentasikan 54 karya tulis ilmiah terbaik dari 236 karya tulis yang ikut serta dalam kegiatan tahunan ini. 

Karya tulis terbaik tersebut berasal dari 10 negara yaitu Indonesia, Belgia, Italia, Bosnia dan Herzegovina, Malaysia, Pakistan, India, China, Australia dan Fiji. Penyelenggaraan konferensi internasional BMEB dan call for papers tahun ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan berbagai pihak terkait, yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Indonesia Bureau of Economic Research (IBER), The Asia-Pacific Applied Economics Association (APAEA), dan lima perguruan tinggi di Indonesia (Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, dan Universitas Padjadjaran).

BMEB sebagai jurnal ilmiah merupakan katalis yang menghubungkan berbagai pemikiran untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global. Bank Indonesia akan terus mendorong BMEB agar semakin berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi nasional, dengan menjadikannya sebagai jurnal internasional dan referensi ilmiah terkemuka di bidang teori dan kebijakan ekonomi, moneter dan keuangan untuk negara berkembang.

Untuk menghubungkan berbagai pemikiran dalam memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global, BI sejak tahun 2015 secara sistematis mendorong penguatan ekosistem riset akademis dan kebijakan di bidang ekonomi di Tanah Air. Salah satunya upaya dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas publikasi riset dan infrastruktur pendukungnya, termasuk peningkatan kualitas penyelenggaraan konferensi internasional. 

Baca Juga: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan I Melambat

Sejak Juli 2019, BMEB menjadi salah satu jurnal ekonomi Indonesia yang telah terindeks scopus, hal tersebut merupakan bukti nyata pencapaian target Bank Indonesia Institute dalam menyediakan publikasi riset yang berkualitas. Scopus adalah database jurnal-jurnal akademik terpilih dengan standar internasional yang tinggi karena direview secara berkala seperti Journal of Monetary Economics, Journal of Asian Economics, dan Journal of Economic Modelling. []

Berita terkait
Bank Indonesia Tambah Kuota Penukaran UPK 75 Tahun RI
Bank Indonesia (BI) menambah kuota harian jalur penukaran individu Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI).
Bagaimana Bank Indonesia Merilis Uang Rupiah Baru
Pemerintah melalui Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan mengeluarkan uang rupiah khusus nominal Rp 75.000, merayakan HUT ke-75 RI.
Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Melambat
Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia mengindikasikan berlanjutnya perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer.