BI Bisa Turunkan Bunga Acuan, Tapi Ada Syaratnya

Dari faktor eksternal, Bank Indonesia (BI) berpeluang untuk menurunkan suku bunga acuan di November ini.
Wiwiek Sisto Widayat (kiri) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut dalam bincang-bincang dengan wartawan di ruangan rapat Lantai 8 Kantor Bank Indonesia. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Jakarta - Ekonom PT Bank Danamon Tbk Dian Ayu Yustina mengatakan dari faktor ekonomi domestik, Bank Indonesia (BI) sebenarnya berpeluang untuk menurunkan suku bunga acuan di November 2019 ini. Sebab, laju inflasi semakin terkendali di bawah 3,5 persen dan pertumbuhan ekonomi domestik yang masih prospektif ditopang konsumsi rumah tangga.

"Namun Gubernur BI Perry Warjiyo harus memperhatikan stabilitas eksternal dari indikator defisit transaksi berjalan dan kondisi neraca pembayaran Indonesia," kata Dian, di Jakarta, Rabu, 20 November 2019. 

Untuk itu, menurut Dian, BI diperkirakan akan menghentikan penurunan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur Novembe 2019, untuk mengantisipasi turunnya daya tarik instrumen keuangan dalam negeri, yang juga dapat memicu pelebaran defisit transaksi berjalan. "BI akan mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di lima persen hingga akhir 2019," ucapnya seperti dikutip dari Antara. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI edisi November akan berlangsung Rabu ini hingga Kamis 21 November 2019.

Hal itu kata Dian, sebagai langkah antisipasi bank sentral agar selisih suku bunga antara Indonesia dengan negara ekonomi maju (differential interest rate) tidak menjadi semakin sempit. Jika selisih suku bunga antara Indonesia dengan negara maju semakin sempit, dikhawatirkan investor akan lebih memilih menanam modalnya di negara maju seperti Amerika Serikat. Jika terjadi arus modal keluar dari Indonesia, maka defisit neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran berisiko melebar.

BI menargetkan defisit neraca transaksi berjalan terkendali di kisaran 2,5-3 persen produk domestik bruto (PDB) tahun 2019 ini. "BI juga memperhatikan bahwa The Fed (Bank Sentral AS) akan menahan penurunan suku bunga acuan tahun ini, kami lihat BI akan hold hingga akhir tahun," ujar Dian.

Sepanjang tahun ini, Otoritas Moneter sudah empat bulan secara beruntun sejak Juli 2019 menurunkan suku bunga acuan sebesar total satu persen menjadi kini lima persen. Hal ini menjadi penurunan paling agresif yang dilakukan BI sejak 2016.

Alasan BI menurunkan suku bunga acuan hingga empat kali beruntun adalah untuk memberikan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi. BI ingin meningkatkan permintaan domestik sejalan dengan upaya memulihkan pasokan likudiitas untuk menggairahkan kegiatan ekonomi. BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di bawah titik tengah rentang sasaran 5,0-5,4 persen (year on year/yoy). []

Berita terkait
Bank Indonesia Musnahkan Uang Setengah Miliar di Sumsel
Jajaran Bank Indonesia (BI) memusnahkan uang palsu dengan nominal lebih dari setengah miliar rupiah yang pernah beredar di provinsi Sumsel.
Banyak Bank di Sumut Setor Uang Palsu ke Bank Indonesia
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, mengungkap banyak bank di Sumatera Utara menyetor uang palsu ke Bank Indonesia.
Bank Indonesia Tangkal Uang Palsu dengan 3D
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menyatakan untuk tangkal uang palsu dengan 3D.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.