Betis dan Tumit Cewek di Bus Transjakarta dan KRL Jadi Objek Crurophilia untuk Kepuasan Seksual

Bisa saja terjadi pelecehan seksual dilakukan cewek, tapi dalam bentuk yang ‘sopan’ sehingga tidak disadari oleh sebagian besar penumpang cewek
Kaki cewek sebagai bagian tubuh cewek yang digemari cowok sebagai pemicu dorongan seksual (Foto: Repro/independent.co.uk)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Catatan: Artikel ini pertama kali ditayangkan di Tagar.id pada tanggal 24 Februari 2023. Redaksi.

TAGAR.id – Secara berulang sepanjang perjalanan ada engumuman di kereta komuter (KRL) yang selalu mengingatkan jika ada kegiatan yang mengarah ke pelecehan seksual agar dilaporkan ke petugas yang lalu-lalang di KRL dan meminta bantuan sesama penumpang.

Ada kesan pelecehan seksual hanya (akan) dilakukan oleh penumpang cowok kepada penumpang cewek.

Apakah di gerbong khusus cewek, disebut wanita, tidak ada pelecehan seksual?

Bisa saja terjadi pelecehan seksual dilakukan cewek, tapi dalam bentuk yang ‘sopan’ sehingga tidak disadari oleh sebagian besar penumpang cewek. Atau bisa jadi mereka menganggap hal itu wajar karena dilakukan oleh sesama cewek.

Misalnya, penumpang cewek yang menunjukkan bagian tubuhnya yang merupakan organ seksual, seperti payudara, paha atas, betis dan tumit sudah merupakan bentuk pelecehan seksual yaitu eksibisionisme.

Namun, karena terjadi di gerbong khusus cewek hal itu dianggap biasa saja.

Akan lain halnya kalau dilakukan oleh penumpang cowok seperti menonjolkan, maaf bagian penis dan menggosok-gosokkannya ke punggung penumpang cewek akan diketegorikan sebagai pelecehan seksual.

Bagaimana dengan cewek yang menggosok-gosokkan payudara, punggung atau bagian depan pangkal pahanya ke penumpang cewek?

Bisa jadi, lagi-lagi, hal itu dianggap bisa saja karena dilakukan oleh cewek di gerbong khusus cewek pula.

Selain itu ada hal yang sebenarnya merupakan pelecehan seksual, tapi tidak langsung, yang tidak disadari oleh penumpang cewek.

kaki cewekKaki cewek sebagai bagian tubuh cewek yang digemari cowok sebagai pemicu dorongan seksual (Foto: Repro/ huffingtonpost.co.uk)

Bagi para paraphilia (orang-orang, laki-laki dan perempuan, yang menyalurkan dorongan seksual dengan cara yang lain), dalam hal ini crurophilia, kaki, mulai dari paha, betis sampai mata kaki cewek merupakan bagian yang dijadikan sebagai objek pemuasan seks.

Pria sebagai crurophilia melihat kaki sebagai bagian tubuh wanita yang paling menarik karena sifatnya yang menggoda. Padahal, kaki bukan objek yang terkait langsung dengan seks.

Penumpang cewek di KRL ada yang memakai celana panjang tanggung yang hanya sampai setengah betis sehingga mata kaki terlihat jelas. Ini akan jadi ‘santapan’ crurophilia untuk meningkatkan kepuasan seksualnya.

Laki-laki yang menjadikan kaki, betis dan tumit perempuan sebagai objek seksual disebut sebagai fetisisme yaitu mencari rangsangan gairah seksual dengan melihat bagian-bagian tubuh perempuan yang justru bukan objek seks.

Selain jadi objek kepuasan seksual, bagian kaki yang terbuka itu bisa jadi objek foto yang dijadikan koleksi pribadi atau diperjualbelikan di dunia maya.

tumit cewekTumit cewek sebagai bagian tubuh cewek yang digemari cowok sebagai pemicu dorongan seksual (Foto: Repro/wurst.lu)

Artikel yang ditulis oleh Craig Crossland di huffingtonpost.co.uk (12 Maret 2013) menunjukkan dari 10 bagian tubuh perempuan yang dijadikan objek pemuasan seksual oleh laki-laki ternyata betis di posisi ke-7 dan tumit di posisi ke-10.

Sedangkan di posisi pertama yaitu payudara disusul bokong (pantat), bibir, mata, senyuman, rambut, kaki, perut, punggung dan tumit.

Tapi, bisa juga terjadi ada cewek yang justru menonjolkan bagian badan yang bukan objek seks, seperti kaki, sebagai bentuk eksebisionisme (dari berbagai sumber). []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Pria Paraphilia di Palembang Menunjukkan Penisnya ke Perempuan Penjual Bensin
Menunjukkan alat kelamin dan bagian-bagian tubuh yang terkait dengan seks merupakan bagian dari perilaku paraphilia disebut eksebisionis