Makassar - Tim Kaukus Masjid 99 Kubah tetap mengikuti anjuran ulama untuk tidak melaksanakan salat Jumat di Masjid 99 Kubah pada 14 Agustus 2020 besok.
Hal itu dilakukan demi menjaga kerukunan ummat Islam di Kota Makassar, sehingga Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Sanusi Baco menganjurkan kepada tim kaskus Masjid 99 Kubah untuk sementara tidak melaksanakan salat Jumat di masjid yang menjadi ikon baru di Sulawesi Selatan itu.
Besok salat Jumat di Masjid 99 Kubah kita pending dulu, sebagai anjuran pak kiayai bahwa kerukunan merupakan sesuatu yang mahal dan harus diutamakan.
Salah satu anggota Tim Kaukus Masjid 99 Kubah, Bahar Ngitung mengatakan, sesuai hasil koordinasi dengan Ketua MUI Sulsel tidak dilaksanakan sementara waktu salat Jumat di Masjdi 99 Kubah.
"Besok salat Jumat di Masjid 99 Kubah kita pending dulu, sebagai anjuran pak kiayai bahwa kerukunan merupakan sesuatu yang mahal dan harus diutamakan," kata mantan anggota DPD RI itu, Kamis 13 Agustus 2020.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Sanusi Baco melalui sambungan telepon mengatakan, masjid merupakan tempat turunnya rahmat dan tempat mempersatukan ummat.
"Oleh karena itu, kepada seluruh masyarakat terutama Sulsel mari kita menjaga dan memelihara masjid yang menjadi kebanggaan bukan hanya Sulsel, tetapi kebangaan bangsa Indonesia. Jagalah persatuan dan kerukunan lebih mahal dari segala-galanya," kata KH Sanusi Baco.
Diketahui Masjid 99 Kubah merupakan rancangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang rampung pada tahun 2018 lalu.
Namun, setelah pembangunannya rampung, masjid tersebut belum pernah digunakan untuk melaksanakan ibadah hingga pada 7 Agustus lalu, sejumlah warga Kota Makassar menggunakan masjid megah itu untuk dilaksanakan salat Jumat berjemaah.
Meski Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan belum mengeluarkan kebijakan untuk mengijinkan pemakaian masjid kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut.
Pasalnya, hasil audit oleh Inspektorat Pemprov Sulsel dan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) menemukan ada beberapa cacat pada beton dan atap yang bocor. Sehingga untuk digunakan masih perlu penyempurnaan.
"Jadi saya tegaskan masjid ini belum diizinkan untuk digunakan sehingga masyarakat diharapkan pengertiannya," tegas Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Rabu 12 Agustus 2020.