Berteduh di Alun Alun Bulukumba, Oasis di Kabupaten Sulsel

Alun Alun Bulukumba bisa menjadi pilihan berteduh sembari menikmati sepoi-sepoi angin tertiup.
Bila Anda main-main ke ujung selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Alun Alun Bulukumba bisa menjadi pilihan berteduh sembari menikmati sepoi-sepoi angin tertiup. (Foto: Tagar. Fitriani AR)

Bulukumba - Terik matahari yang menyengat membuat Anda ingin menepikan kendaraan kemudian menyeruput minuman dingin. Bila Anda main-main ke ujung selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Alun Alun Bulukumba bisa menjadi pilihan berteduh sembari menikmati sepoi-sepoi angin tertiup.

Alun Alun Bulukumba merupakan taman seluas setengah hektare yang hampir 80 persen wilayahnya terlindung dari cahaya matahari. Tumbuhan dan pepohonan besar dan kecil memenuhi taman di salah satu titik kabupaten bertajuk Bumi Panrita Lopi itu

Tagar yang menyempatkan diri berkunjung ke taman ini disambut pohon-pohon teduh penghasil oksigen, cocok untuk beristirahat sejenak dari padatnya rutinitas.

 Tugu Layar inilah jadi ikonnya

Trembesi, Palem dan Glodok menjulang tinggi kemudian Anda dapat duduk, bersandar, atau sejenak berbaring di taman yang ramah akan kursi ini. Kebersihan taman ini juga terjaga dengan dipasangnya tempat-tempat pembuangan di banyak titik.

Risal, 25 tahun, salah satu pengunjung yang dijumpai Tagar, Kamis, 24 September 2020, mengatakan ia sengaja datang ke Alun Alun Bulukumba untuk bersantai. Panasnya matahari menghantam kepalanya, membuatnya harus mencari tempat teduh. "Kalau gerah akibat panas ya bisa datang ke sini, bersantai," kata Risal di lokasi.

Alun Alun BulukumbaBila Anda main-main ke ujung selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Alun Alun Bulukumba bisa menjadi pilihan berteduh sembari menikmati sepoi-sepoi angin tertiup. (Foto: Tagar. Fitriani AR)

Risal mengatakan kalau ke taman ini tak elok rasanya jika tidak foto di ikon Alun Alun Bulukumba. Ikon itu memiliki spot foto di tengah taman dengan latar belakang menarik yaitu tugu berbentuk layar.

"Ya kan kalau foto di sini ikonik karena Bulukumba itu dikenal pembuat perahu Phinisi yang legendaris, Tugu Layar inilah jadi ikonnya," ujarnya.

Keliling taman membuat tim Tagar lapar. Menyusuri sisi alun-alun, ternyata ada sejumlah pedagang camilan. Camilan yang bisa dinikmati d iantaranya berbagai gorengans eperti bakwan sayur dan pisang goreng.

Rata-rata pedagang menjajakan gorengannya senilai Rp 1.000 per biji. Jangan lupa juga untuk teman makan, secangkir teh, kopi atau es jeruk peras. Harganya juga sangat terjangkau, segelas dibanderol Rp 5000 saja.

Hampir setiap waktu Alun Alun Bulukumba tak pernah sepi. Selalu banyak pengunjung yang datang bersantai atau sekadar mencari spot foto dengan latar pepohonan hijau yang rindang.

"Sayangnya daun-daun kering ini kadang menumpuk tidak ada yang sapu, tidak tahu dinas apa yang tangani padahal mungkin akan lebih baik kalau alun-alun ini terawat oleh pemerintah," kata Risal.

Berita terkait
Es Teler Legendaris Kuliner Lezat Pasar Sentral Bulukumba
Es teler legendaris yang ada di Pasar Sentral memang menjadi salah satu kuliner yang banyak dicari di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Sensasi Bersampan di Telaga Biru Bulukumba
Salah satu destinasi yang menarik di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah bersampan di Telaga Biru.
Gadis Cantik di Bulukumba Tewas Gantung Diri
Penemuan gadis gantung diri di Bulukumba pertama kali diketahui oleh pamannya. Jasad korban ditemukan dalam kondisi tergantung.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.